Trenggalek Raih Penghargaan Nasional dalam Ajang UI Green City Metric

oleh -69 Dilihat
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menerima penghargaan dalam ajang GreenCityMetric dari Universitas Indonesia (dok. Prokopim Trenggalek)

KabarBaik.co – Kabupaten Trenggalek kembali menorehkan prestasi nasional. Kali ini dalam bidang ekologi dan ekonomi berkelanjutan. Penghargaan ini diberikan dalam ajang bergengsi Green City Metric yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI). Program ini bertujuan mendorong pemerintah daerah melakukan transformasi menuju pembangunan berkelanjutan.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama Trenggalek berpartisipasi dalam ajang yang diluncurkan sejak 2022 tersebut.

“Sebagai peserta baru, Trenggalek berhasil meraih peringkat ke-12 dari 64 kabupaten/kota,” ujar Mas Ipin, sapaan akrabnya, Sabtu (10/8).

Sebagai pengakuan atas prestasinya, Kabupaten Trenggalek mendapat penghargaan sebagai peserta baru terbaik. Penilaian dalam Green City Metric UI didasarkan pada enam kategori yaitu penataan ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong (governance).

Baca juga:  Berhasil Tekan Inflasi, Kabupaten Trenggalek Raih Insentif Miliaran Rupiah

Mas Ipin menambahkan bahwa setiap daerah memiliki tantangannya sendiri, terutama dalam menyeimbangkan antara kepentingan ekologi dan ekonomi. Ia menekankan pentingnya mencari terobosan, termasuk kolaborasi dengan akademisi dalam mencapai tujuan ini.

“Trenggalek, yang sebagian besar wilayahnya adalah kawasan hutan, harus mampu memanfaatkan peluang fiskal yang ada, salah satunya melalui pengelolaan lingkungan yang baik. Salah satu inisiatif yang kami ambil adalah program Adipura Desa, di mana desa-desa yang berkomitmen melestarikan lingkungan akan mendapatkan insentif anggaran,” jelasnya.

Baca juga:  Peringati Hari Anak Nasional, Forkopimda Trenggalek Rayakan Bersama ABK

Mas Ipin juga berharap bahwa ke depan ada mekanisme offsetting yang tidak hanya diterapkan pada perusahaan, tetapi juga untuk daerah-daerah yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem, seperti Trenggalek yang memiliki hutan luas dan ekosistem pesisir yang terjaga.

“Berdasarkan citra satelit, emisi karbon di Trenggalek mencapai sekitar 3 juta ton per tahun, sementara kapasitas serapan karbonnya mencapai 27 juta ton per tahun, menjadikan Trenggalek sebagai Net Sink Carbon sebesar 24 juta ton,” imbuhnya.

Mas Ipin juga berharap bahwa masyarakat yang berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dapat menerima insentif lebih besar, terutama seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang offsetting dan perdagangan karbon. Ia menekankan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesejahteraan, sehingga tujuan sosial dan lingkungan dapat tercapai secara bersamaan.

Baca juga:  Peningkatan Infrastruktur di Trenggalek, Bupati Sebut Lingkar Pule Hampir Terselesaikan

“Jika lingkungan dikelola dengan lebih baik, pendapatan daerah akan meningkat, kesejahteraan masyarakat akan bertambah, dan pada akhirnya tujuan ekonomi dan ekologi dapat berjalan beriringan, yang pada akhirnya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.