KabarBaik.co – Kemacetan parah terjadi di depan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu (16/7). Kepadatan itu terjadi karena sejumlah truk logistik sempat memblokade pintu keluar pelabuhan.
Kemacetan berlangsung sejak Rabu dini hari. Hingga siang, kendaraan truk besar masih mengekor hingga sejauh lebih dari 5 kilometer (km).
Menurut informasi, kemacetan dipicu oleh berkurangnya jumlah kapal yang berlayar di dermaga LCM. Biasanya, dermaga tersebut dilayani oleh 15 kapal. Namun pada hari itu, hanya dua kapal yang beroperasi hingga siang.
Sejak pukul 10.30 WIB tidak ada pemberitahuan aktivitas bongkar dan muat kapal. Imbasnya arus kendaraan keluar masuk terhambat dan pelabuhan Ketapang nyaris lumpuh.
“Kami sudah 2 hari tidak bisa jalan karena tidak ada kapal, bahkan ada yang 3 hari,” tegas Agus, salah satu sopir truk.
Imbas penutupan itu sopir mengalami kerugian. Selain operasional yang membengkak, merrka terkena denda keterlambatan akibat barang karena tidak sampai tepat waktu.
“Kami kena denda kalau seperti ini, karena barang yang dibawa tidak sampai tujuan tepat waktu,” tegas Agus.
Lebih parah, para sopir menyebut pemberhentian operasional kapal tersebut tiba-tiba tanpa ada sosialisasi sebelumnya.
“Tidak ada sosialisasi kepada kami, sampai sini tiba-tiba sudah begini. Parah,” jelas Munir, sopir truk lainnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kemacetan ini imbas adanya kebijakan penonaktifan sejumlah kapal di Dermaga LCM, khususnya kapal-kapal jenis LCT.
Kebijakan itu tercantum dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh otoritas kesyahbandaran kelas III Tanjungwangi, 15 kapal jenis LCT dilarang untuk melanjutkan operasional lantaran dinilai tidak memenuhi syarat kelaikan.