Tsunami Lintas Samudra: Dunia Bersiaga Usai Gempa Dahsyat 8,8 SR di Kamchatka Rusia

oleh -229 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 26 at 8.25.02 AM
Ilustrasi gelombang tinggi

KabarBaik.co- Dunia dikejutkan oleh gempa bumi raksasa bermagnitudo 8,8 yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7). Getaran dahsyat ini memicu gelombang tsunami yang menyebar ke berbagai negara di sekitar Samudra Pasifik. Jutaan orang pun terpaksa mengungsi serta mengharuskan kesiapsiagaan bencana di tiga benua.

Dihimpun dari berbagai sumber, titik pusat atau episentrum gempa berada sekitar 120 kilometer (km) tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky dengan kedalaman sekitar 20 km, menurut Survei Geologi AS (USGS). Tak lama kemudian, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami menyeluruh. Mulai dari Asia Timur hingga Pantai Barat Amerika.

Rusia: Tsunami 5 Meter dan Status Darurat

Wilayah paling terdampak berada di pesisir Kamchatka dan Kepulauan Kuril. Menurut Kementerian Darurat Rusia, tsunami dengan tinggi hingga 5 meter menerjang distrik pesisir, menyapu pelabuhan dan area pemukiman. Lebih dari 2.700 orang dievakuasi.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, sejumlah orang dilaporkan mengalami luka ringan saat proses evakuasi. Pemerintah Rusia menyatakan status darurat lokal di distrik Yelizovsky dan Severo-Kurilsky.

Jepang: Evakuasi 2 Juta Warga, Produksi Industri dan Nuklir Dihentikan

Di Jepang, tsunami dengan tinggi maksimum 1,3 meter tercatat di Hamanaka (Hokkaido), sementara gelombang setinggi 60 cm juga mencapai Tokyo Bay. Badan Meteorologi Jepang segera mengaktifkan peringatan tsunami yang mencakup 21 prefektur.

Lebih dari 2 juta orang di 219 kota diperintahkan mengungsi. Beberapa wilayah seperti Fukushima dan Wakayama mencatat evakuasi massal terbesar. Operasi di PLTN Fukushima Daiichi dihentikan, dan pekerja dievakuasi ke tempat lebih tinggi. Tokyo Electric Power (TEPCO) memastikan tidak ada kebocoran atau penyimpangan radiasi.

Selain itu, Bandara Sendai ditutup, layanan kereta cepat seperti JR East dan JR Hokkaido dihentikan, dan ratusan toko swalayan Seven-Eleven di sepanjang pesisir ikut ditutup. Sebuah video viral menunjukkan empat ekor paus terdampar di pantai Chiba setelah tsunami menerjang.

Amerika Serikat: Hawaii Siaga, Pantai Barat Bersiap

Di Hawaii, tsunami mencapai ketinggian 1,7 meter. Warga di Honolulu dan Maui diperintahkan mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi. Setelah beberapa jam, peringatan tsunami dicabut karena tidak ada dampak besar yang terpantau.

Di sepanjang Pantai Barat AS, mulai dari Oregon hingga San Francisco, gelombang kecil setinggi 0,3 hingga 0,5 meter terpantau. Meskipun tidak terjadi kerusakan, Pusat Peringatan Tsunami AS tetap menjaga status waspada.

Negara Lain: Filipina, Tiongkok, hingga Amerika Selatan Siaga

Peringatan tsunami juga menjalar ke negara-negara lain. Filipina, Tiongkok selatan, Taiwan, serta negara-negara Amerika Latin seperti Peru, Chile, dan Ekuador mengeluarkan advisori tsunami. Hingga kini, belum ada laporan korban atau kerusakan dari negara-negara tersebut.

Meski tsunami ini tidak mencapai skala bencana seperti tahun 2004 atau 2011, efek globalnya menunjukkan bahwa kesiapsiagaan lintas negara menjadi kunci utama. PM Jepang Shigeru Ishiba menyatakan semua kementerian dikerahkan untuk memastikan keselamatan publik. Sementara Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengimbau warga tetap waspada sepanjang hari.

Gempa besar di Kamchatka ini menjadi pengingat akan potensi destruktif lempeng bumi yang bergerak tanpa peringatan. Namun, koordinasi global, teknologi peringatan dini, dan respons cepat di banyak negara menunjukkan kapasitas dunia dalam menghadapi ancaman tsunami lintas negara kini jauh lebih kuat daripada dekade lalu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.