Tukang Pijat di Banyuwangi Meninggal Mendadak Saat Layani Pelanggan, Diduga Serangan Jantung

oleh -89 Dilihat
IMG 20250827 WA0008 scaled
Petugas saat mengevakuasi jenazah tukang pijat yang meninggal mendadak di Kembiritan, Genteng, Banyuwangi.

KabarBaik.co – Seorang pria berinsial M, 48 tahun, berprofesi sebagai tukang pijat meninggal dunia mendadak di rumah pelanggannya yang beralamat di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Penyebab meninggalnya diduga karena serangan jantung.

Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/8) sekitar pukul 19.15 WIB.

Diceritakan korban yang berprofesi sebagai tukang pijat saat itu tengah memijat salah seorang pelanggan. Proses pemijatan itu dilakukan di rumah pelanggan yang beralamat di Desa Kembiritan.

Di tengah proses memijat, korban mengeluhkan sakit di bagian perut. Korban sempat meminta air hangat. Saat air hangat akan di hidangkan korban sudah tidak sadarkan diri.

“Korban sempat meminta air hangat karena merasa perutnya tidak enak. Kemudian saksi mengambilkan air hangat tetapi saat akan diberikan, korban sudah tidak sadar dengan posisi duduk dan kepala tersandar miring ke jendela kaca,” kata Edy.

Melihat korban tidak sadarkan diri, pelanggan tadi kemudian panik dan meminta bantuan tetangganya. Informasi ini kemudian diteruskan ke pihak berwajib. Polisi bersama petugas medis kemudian datang menindaklanjuti laporan itu.

“Kami kemudian mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan medis diketahui pupil mata terbuka lebar menandakan kematian di daerah otak, denyut nadi ditangan tidak ada. Menandakan jantung tidak ada pergerakan dan nafas tidak ada. Diduga korban terkena serangan jantung,” sambungnya.

Edy menyebut dugaan korban terkena serangan jantung itu turut diperkuat dengan pernyataan anak korban yang mengatakan bahwa bapaknya memiliki riwayat penyakit jantung. “Menurut anaknya, korban mempunyai riwayat penyakit jantung,” ujarnya.

Keluarga sendiri menolak dilakukan autopsi pada jenazah korban. Dan menerima kematiannya sebagai bagian dari takdir.

“Pihak keluarga telah membuat surat penolakan dilakukannya otopsi terhadap korban dengan membuat surat pernyataan,” kata Edy.

Jenazah lalu dibawa menggunakan ambulans milik relawan menuju rumah duka di Desa Setail, Genteng. Selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.