KabarBaik.co- Di banyak desa di Jawa dan Bali, kisah tentang Jerangkong menjadi salah satu cerita paling menakutkan yang diwariskan turun-temurun. Jerangkong bukan sekadar hantu biasa ia digambarkan sebagai kerangka hidup yang berjalan di malam hari, tulangnya berderik-derik setiap kali melangkah. Sosoknya tinggi, ramping, seolah-olah seluruh kulit dan dagingnya telah mengering, hanya menyisakan tulang belulang yang bersinar samar hijau di kegelapan.
Asal-Usul yang Kelam
Orang tua di desa percaya bahwa Jerangkong berasal dari arwah orang yang semasa hidupnya menekuni ilmu hitam atau melakukan dosa besar, tetapi meninggal tanpa sempat bertaubat. Karena kematiannya yang tidak tenang, arwahnya bangkit kembali dan menghuni tubuhnya yang sudah menjadi kerangka. Ia tidak beristirahat di dalam tanah, melainkan berkeliaran mencari korban untuk menebus kemarahan dan penderitaannya.
Ada juga yang percaya bahwa Jerangkong adalah kutukan hukuman bagi orang yang mengingkari janji, mencuri sesajen, atau merusak tempat keramat. Mereka tidak bisa pergi ke alam baka, dan selamanya menjadi penebar ketakutan.
Penampakan yang Menggetarkan
Jerangkong sering terlihat di sekitar kuburan tua, hutan lebat, atau persimpangan jalan pada malam hari. Ketika ia berjalan, terdengar suara krek… krek… dari gesekan tulangnya, disertai suara rantai atau besi beradu, seakan ada sesuatu yang menyeret di tanah.
Orang yang melihat Jerangkong biasanya menggambarkan wajahnya tidak memiliki mata, hanya rongga gelap yang mengintip balik. Cahaya hijau samar sering terlihat memancar dari dadanya, membuatnya tampak seperti obor kematian. Udara di sekitarnya akan tiba-tiba menjadi dingin, napas terasa berat, dan bulu kuduk berdiri seolah ada sesuatu yang merayap di belakang leher.
Teror yang Mengintai
Penduduk desa percaya, siapa pun yang melihat Jerangkong langsung akan mendapat sial. Ada yang mendadak jatuh sakit, ada yang mengalami mimpi buruk berhari-hari, dan ada yang meninggal dalam waktu 7 hari setelah pertemuan itu. Karena itu, banyak orang yang menghindari melewati kuburan atau hutan saat malam.
Jerangkong dipercaya mencari tumbal ia menandai korbannya dengan bisikan tak kasat mata, lalu datang kembali pada malam-malam berikutnya hingga korban tak berdaya. Beberapa orang tua mengatakan, jika mendengar suara tulang berderik di kejauhan, segera berlari pulang tanpa menoleh, karena menoleh berarti mengundang Jerangkong mendekat.
Legenda Jerangkong mengingatkan kita untuk tidak mengganggu tempat keramat, atau kita mungkin menjadi korban berikutnya yang dikejarnya di malam gelap.