Ujian Berat Kapolres Baru: AKBP Fajar Gemilang Buru Anak Buah Kasus Pembunuhan

oleh -162 Dilihat
FAJAR GEMILANG INDRAMAYU
Upacara pedang pora Sertijab Kapolres Indramayu AKBP M. Fahar Gemilang, pada 14 Juli 2025 lalu. (Foto IST)

KabarBaik.co- Derap langkah para perwira terdengar berirama di halaman Mapolres Indramayu, Jawa Barat. Pedang Pora terhunus. Tradisi itu menjadi saksi perpisahan AKBP Ari Setyawan Wibowo dan penyambutan penggantinya, AKBP Mochamad Fajar Gemilang.

Hari itu, Senin,14 Juli 2025, Fajar resmi menjadi Kapolres Indramayu. Wajahnya tampak tenang. Dia baru saja meninggalkan Garut, tempat ia meninggalkan jejak sejumlah prestasi sebagai pemimpin yang humanis dan proaktif.

Namun, siapa sangka, belum genap sebulan menjabat Indramayu satu, sebutan jabatan Kapolres, sebuah ujian besar sudah menantinya.

Adalah Putri Apriyani, 21, seorang gadis yang bekerja di apotek, yang menjadi korban tragedi kelam. Sabtu, 8 Agustus 2025, Putri ditemukan tewas di tempat kosnya. Di Blok Ceblok Jalan Karang Baru 2, Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu. Dugaan kuat pelaku mengarah pada kekasihnya sendiri, Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Korban dibunuh dengan cara sadis. Setelah dibunuh, tubuh Putri dibakar. Tidak hanya itu. Uang sekitar Rp 32 juta di rekening korban dikuras. Duit itu belum lama dikirim sang ibu yang bekerja sebagai buruh migran di Hongkong.

Yang membuat publik terhenyak, Alvian adalah anggota Polres Indramayu. Yang tidak lain bagian dari anak buah Fajar sendiri. Seusai kejadian, Alvian melarikan diri. Surat penetapan daftar pencarian orang (DPO) pun sudah diterbitkan.

Bagi Fajar, kasus ini jelas menjadi batu ujian pertama dalam kepemimpinannya. Sebuah “kado” berat yang langsung disorot publik.

Rekam Jejak di Garut
Dihimpun dari berbagai sumber, Fajar bukan sosok sembarangan. Alumnus Akpol 2005 itu pernah menorehkan catatan apik selama berdinas di Garut. Tahun 2024, angka kriminalitas di wilayah itu berhasil ditekan hingga 50 persen. Dari 1.847 perkara menjadi 937 perkara.

Kasus-kasus yang ditanganinya cukup beragam. Mulai perkara perlindungan perempuan dan anak. Penipuan dan penggelapan. Penganiayaan. Hingga pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Untuk perkara narkotika, Polres Garut di bawah komando Fahar menangani 88 kasus. Sebanyak 80 berhasil diselesaikan. Total tersangka 120 orang, termasuk tiga anak. Barang bukti yang disita pun tidak main-main. Ada sabu, ganja belasan kilogram, tembakau sintetis, hingga ratusan ribu butir obat terlarang.

Semua itu membuat namanya cukup dikenal sebagai pemimpin yang tegas, namun tetap humanis. Beberapa penghargaan diraih.

Kini, begitu memulai jejak di Indramayu, Fajar bertekad melanjutkan apa yang sudah dibangun pendahulunya. Dia ingin menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. ”Alhamdulillah kami melaksanakan serah terima jabatan ini dengan penuh rasa syukur. Sebagai warga baru di Indramayu, saya memohon doa dan dukungan agar dapat menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Indramayu,” tuturnya seperti dilansir banyak media waktu itu.

Laporan awal yang situasi dan kondisi di wilayah hukum Indramayu cukup menggembirakan. Tingkat kriminalitas menurun. Situasi kamtibmas relatif kondusif. “Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya kala itu.

Fajar juga menyiapkan program lain. Dukungan ketahanan pangan. Program makan bergizi gratis. Hingga penguatan pendidikan. Semua dirangkumnya dengan satu komitmen. Menjaga komunikasi aktif dengan masyarakat dan meningkatkan profesionalisme internal kepolisian.

Di sisi lain, AKBP Ari Setyawan Wibowo, sang pendahulu, berpamitan dengan penuh syukur sekaligus haru. Dia berterima kasih kepada masyarakat, pemerintah daerah, tokoh agama, pemuda, hingga insan pers yang mendukungnya selama satu tahun bertugas. “Selama satu tahun bertugas di Indramayu, saya merasa bangga menjadi bagian dari daerah ini. Saya mohon maaf jika selama kepemimpinan saya masih ada kekurangan dan kekhilafan,” ujarnya kepada wartawan saat sertijab itu.

Ari bahkan menyebut Indramayu sebagai daerah yang selalu ia banggakan. Penghasil pangan, ikan, dan minyak. Potensi besar itu kerap diceritakan kepada tamu dari luar daerah, termasuk dari Mabes Polri.

Kini, tongkat komando ada di tangan AKBP Mochamad Fajar Gemilang. Tradisi Pedang Pora sudah usai. Seremonial perpisahan dan penyambutan pun selesai. Yang tersisa adalah pekerjaan nyata. Masyarakat menunggu langkah tegas sang Kapolres baru. Ujian pertama sudah ada di depan mata. Menangkap seorang buronan pembunuhan yang tak lain adalah anak buahnya sendiri, yang telah berjalan lebih sepekan lalu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.