KabarBaik.co – Langkah besar ditorehkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) dalam menembus pasar ekspor. Tujuh mitra binaan berhasil unjuk gigi di ajang bergengsi Korea Import Fair (KOIMA) 2025 yang digelar pada 7–9 Juli 2025 lalu di COEX Hall, Seoul, Korea Selatan.
Partisipasi mereka merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM naik kelas melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sekaligus membuka akses pasar internasional bagi produk-produk unggulan lokal.
Ajang KOIMA merupakan pameran tahunan berskala internasional yang mempertemukan para pembeli (buyer) dan pemasok (supplier) dari berbagai negara.
Pameran ini menjadi peluang strategis untuk memperluas jaringan dagang, terutama ke pasar Korea Selatan yang dikenal selektif terhadap kualitas produk.
Tahun ini, KOIMA mencatatkan kinerja positif bagi Indonesia. Lebih dari 80 persen produk UMKM Indonesia yang dipamerkan berhasil terjual, dengan potensi transaksi menembus angka Rp 500 juta.

Dari 23 UMKM Indonesia yang berpartisipasi, tujuh di antaranya merupakan mitra binaan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. Mereka adalah Haluan Bali, Dian Art, Bali Ayu, Dede Satoe, Bali Conservana, Bali Pure, dan Bali Honey. Produk yang dibawa meliputi fesyen, aksesori, makanan olahan, hingga produk spa dan herbal.
Salah satu sorotan dalam pameran ini adalah Bali Pure, UMKM asal Buleleng, Bali yang memproduksi minyak kelapa organik dan produk perawatan tubuh berbahan herbal. Produk-produk mereka menarik perhatian pengunjung dan bahkan mendapat tawaran kerja sama dari pengusaha Korea Selatan.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Seoul, Ali Andhika Wardhana, mengapresiasi langkah Pertamina dan Kementerian Perdagangan RI yang aktif mendukung UMKM binaan dalam menembus pasar global.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Kementerian Perdagangan yang telah membawa UMKM binaan terbaik ke KOIMA 2025. Ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap produk unggulan Indonesia agar dikenal lebih luas di pasar internasional, khususnya Korea Selatan,” ujar Ali Andhika dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/7).
Sementara itu, Adityo Haryoseto selaku perwakilan delegasi Pertamina menyampaikan bahwa partisipasi mitra binaan di KOIMA 2025 merupakan bagian dari pelaksanaan MoU antara Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Pertamina.

“Kegiatan ini sejalan dengan komitmen TJSL Pertamina dan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), serta bentuk kolaborasi dengan Atase Perdagangan KBRI Seoul dalam memperkenalkan produk mitra binaan ke pasar global,” paparnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menegaskan bahwa KOIMA 2025 menjadi forum strategis promosi dan komunikasi antara produsen Indonesia dan potential buyer dari Korea Selatan.
“Sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam peningkatan ekonomi rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan industri kreatif yang kompetitif, keikutsertaan Pertamina dalam KOIMA adalah langkah konkret untuk membuka jalan ekspor bagi UMKM dalam negeri,” tutup Ahad.