Umsida Cetak Sejarah, Kukuhkan Tiga Guru Besar dan Luncurkan Prodi Kedokteran Pertama di Sidoarjo

oleh -217 Dilihat
562370b4 0ff9 47f4 804a 9d3e68480e12
Prosesi pengukuhan Guru Besar Umsida. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi gemilang di awal tahun 2025. Dalam satu momentum bersejarah, Umsida mengukuhkan tiga guru besar baru sekaligus meresmikan Program Studi Kedokteran pertama di Kabupaten Sidoarjo.

Rektor Umsida, Dr. Hidayatulloh, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian penting tersebut. Ia menilai kehadiran guru besar baru akan memperkuat eksistensi dan kontribusi UmSida dalam dunia pendidikan tinggi nasional.

“Tahun ini Umsida mengukuhkan tiga guru besar, yakni Prof. Dr. Drs. Sriyono, MM., CIQnR, yang menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru Besar Bidang Kepakaran Ilmu Manajemen; serta Prof. Dr. Hana Catur Wahyuni, MT, yang menyampaikan orasi ilmiah dalam Bidang Kepakaran Manajemen Rantai Pasok, Prof. Dr. Sutarman, MP Guru Besar Bidang Ilmu Kepakaran Mikrobiologi Kesuburan dan Kesehatan,” terangnya.

Lebih lanjut, Hidayatulloh menyampaikan harapan besar terhadap kehadiran para guru besar ini agar dapat memperkuat kualitas akademik UmSida.

“Ini adalah kebanggaan yang patut kami syukuri. Dengan tambahan ini, UmSida kini memiliki enam guru besar. Kami optimis, setiap tahun akan bertambah guru besar baru dari masing-masing fakultas,” ujarnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, UmSida juga resmi meluncurkan Program Studi Kedokteran yang menjadi prodi ke-19 di lingkungan kampus tersebut. Peluncuran ini sekaligus menandai kehadiran program studi kedokteran pertama di Kabupaten Sidoarjo, menjawab kebutuhan akan pendidikan dokter yang berbasis lokal.

“Launching prodi ini adalah hasil perjuangan luar biasa sejak tahun 2022. Kami sangat berkomitmen untuk menjalankan program ini sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian. Angkatan pertama akan menerima 50 mahasiswa, dengan target menyelesaikan pendidikan sarjana dalam empat tahun,” jelasnya.

UmSida mengusung pendekatan berbeda dalam program studi kedokterannya, yakni fokus pada ilmu kedokteran pencegahan. Fokus khusus diberikan pada isu obesitas, yang menurut data menjadi masalah kesehatan serius di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.

Rektor menegaskan bahwa program studi ini mengusung visi keilmuan kedokteran pencegahan, khususnya yang fokus pada penyakit obesitas separuh (opposite separuh). Hal ini didasari oleh data yang menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Sidoarjo menjadi yang tertinggi di Jawa Timur, bahkan di antara yang tertinggi di Indonesia.

“Dengan fokus pada kedokteran pencegahan, kami berharap prodi ini benar-benar memberi manfaat besar bagi masyarakat dan mendukung pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,” tambahnya.

Dalam penutupan sambutannya, Hidayatulloh juga menyampaikan target penerimaan mahasiswa baru UmSida pada tahun akademik 2025–2026.

“Kami menargetkan 2.800 mahasiswa baru dari 33 program studi yang ada, termasuk Program Studi Kedokteran. Saat ini proses penerimaan sudah dimulai sejak awal Desember tahun lalu, khusus prodi kedokteran dimulai dua minggu yang lalu,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.