KabarBaik.co- Dominasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di cabang olahraga Petanque mulai mendapatkan perlawanan sengit dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Timur III 2025 yang digelar di Surabaya. Jika dua tahun lalu di Pomprov II Jember 2023 Unesa tampil superior dengan torehan 6 emas, kini mereka harus puas dengan 4 emas, 2 perak, dan 8 perunggu.
Ancaman terbesar datang dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yang tampil mengejutkan dengan 3 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Tak hanya itu, universitas debutan seperti Universitas Anwar Medika Sidoarjo juga unjuk gigi dengan torehan 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Hasil ini langsung menempatkan mereka dalam radar persaingan elite.
“Sekarang kekuatan tim Petanque di Jatim sudah merata. Banyak kampus baru mulai serius mengembangkan olahraga ini,” ujar Manajer Tim Petanque Unesa Prof Dr Nurkholis MPd yang juga memegang lisensi pelatih Petanque level A internasional.
Menurut Prof Nurkholis, kehadiran kampus-kampus seperti Universitas Anwar Medika, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Negeri Malang, dan STKIP PGRI Sumenep memberi warna baru dalam kompetisi. Bahkan, Universitas Nusantara PGRI Kediri disebut sebagai penantang serius dominasi Unesa.
Meski kekuatan tim inti Unesa tidak bisa tampil karena regulasi PON dan Pelatnas Sea Games yang melarang atlet turun di Pomprov, Prof Nurkholis tetap bersyukur timnya bisa mempertahankan status juara umum.
“Ini menjadi sinyal positif untuk pembinaan ke depan. Kami jadikan hasil ini sebagai bahan evaluasi dan persiapan menuju POMNAS 2025 di Jawa Tengah,” tambahnya.
Senada dengan Prof Nurkholis, Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur, Prof Dr Dwi Cahyo Kartiko SPd MKes., menyebutkan bahwa Petanque kini menjadi primadona baru, tak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga masyarakat umum.
“Persaingan menuju juara semakin ketat. Ini bukti bahwa pembinaan Petanque di kampus-kampus Jatim berjalan baik. Hasil Pomprov ini akan kami jadikan bank data penting untuk persiapan kejurnas, PON, maupun event nasional lainnya,” tegas Prof Dwi.
Dulu, Petanque hanya dikenal segelintir kalangan. Kinim menjadi ajang unjuk prestasi dan ambisi kampus-kampus di Jatim. Dan dari Pomprov 2025 ini, satu hal jelas terlihat adalah peta kekuatan telah berubah, dan semua kampus kini berani bermimpi menjadi yang terbaik. (*)