KabarBaik.co – Warna-warni tradisi menghiasi prosesi perayaan Idul Adha di Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Jumat (6/6).
Sapi kurban disana diperlakukan istimewa. Sehari sebelum hari raya, sapi dimandikan. Setelahnya sapi dihias diberi dan wewangian sebelum disembelih.
Sapi juga dirias dengan cara dibedaki, disisir, dicelaki, dan diikat tali benang tenun. Tanduk dan kepala sapi juga dilingkari dengan kembang tujuh rupa sebagai tanpa siap dipotong.
“Ini bukan hal yang diwajibkan. Tapi sudah jadi adat dari leluhur kami,” kata Asnoto, warga RT/RW 04/02.
Di lingkungan tempat tinggal Asnoto, ada dua ekor sapi yang dikurbankan. Yakni sapi dari keluarga Marhumah dan Jawahir. Kedua sapi diperlakukan seperti adat istiadat setempat yang telah digelar bertahun-tahun.
Selain dihias, punggung sapi juga ditutupi dengan kain putih kafan sebagai simbol untuk mengantar sapi ke kematian.
Menurut Asnoto, tradisi “memuliakan” sapi juga bertujuan agar hewan kurban tersebut merasa nyaman. Tradisi ini sudah disebut berjalan bertahun-tahun secara turun temurun.
“Nenek-nenek kami dulu berpesan agar kalau kami berkurban dan memiliki rezeki lebih, hewan kurban tersebut dihias, dimandikan, dan diperlakukan baik supaya terlihat baik sebelum disembelih,” katanya.
Setelah tradisi-tradisi tersebut dijalankan, sapi dibawa ke tempat penyembelihan untuk dipotong. Warga setempat bergotong royong untuk seluruh proses tersebut.
Setelah seluruh prosesnya selesai, daging korban dibagikan kepada warga seperti biasa.(*)