Universitas Nusantara PGRI Kediri Bergejolak, Ratusan Mahasiswa Demo Minta Transparansi Pembangunan Gedung Belajar 7 Lantai

oleh -445 Dilihat
a908646a 6819 4760 99a1 50e79e812be4
Ratusan mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri demo. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Ratusan mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri melakukan aksi protes menuntut transparansi dan tindak lanjut pembangunan gedung Blbelajar 7 lantai yang mereka nilai mangkrak dalam 6 bulan terakhir, Senin (9/12).

Terdapat 4 poin tuntutan yang diajukan. Yakni transparansi anggaran dan tindak lanjut Gedung Cakrawala Mandala, pelebaran musala di kampus 1 UNP, dan pencairan dana kemahasiswaan.

Lucky Alan Musthofa, Presiden Mahasiswa BEM UN PGRI Kediri mengatakan para mahasiswa meminta transparansi anggaran dana yang dialokasikan terhadap gedung belajar dengan 7 lantai tersebut. Sebab sampai saat ini belum ada tindak lanjut.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti fasilitas di kampus 1 UN PGRI Kediri atau utama terkait dengan pelebaran musala. Sebab para mahasiswa yang beragama islam sering tidak muat untuk menunaikan salat Jumat.

Berdasarkan informasi yang ia terima, gedung 7 lantai itu telah dilakukan peletakan batu pertama pada 2022. Dan menurutnya proses pembangunan akan membutuhkan waktu kisaran 2 tahun. Namun sampai saat ini belum juga terealisasi.

Tak hanya itu, dana kemahasiswaan juga menjadi sorotan mahasiswa sebab seharusnya dalam satu bulan, dana kemahasiswaan cair sebanyak dua kali, yakni di awal bulan dan pertengahan bulan.

“Untuk saat ini 2 kali pencairan itu belum terealisasikan yang seharusnya tahap 3 kemarin itu sudah dicairkan. Namun saat ini waktunya sudah tahap 4 untuk naik, namun tahap tiganya itu belum cair dan juga tahap empatnya juga masih belum cair lagi,” ucapnya.

Kemarahan mahasiswa ini disebut-sebut merupakan titik akhir sebab sebelumnya audiensi antara mahasiswa dengan pihak yayasan dan rektorat tidak membuahkan hasil.

Ditemui usai aksi, Rektor UN PGRI Kediri, Zainal Afandi mengaku prihatin atas tuntutan mahasiswa. Namun ia menilai tuntutan dari mahasiswa rasional sebab dimanapun mahasiswa kuliah di perguruan tinggi pastinya menginginkan adanya sarana prasarana perkuliahan yang memenuhi standar.

“Tetapi tadi saya sudah menyampaikan, kita komitmen untuk bisa memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut,” katanya.

Lalu terkait dengan dana kemahasiswaan untuk menggerakkan kegiatan kemahasiswaan, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan wakil rektor dan yayasan.

Sedangkan terkait mangraknya Gedung Cakrawala Mandala, Zainal mengakui adanya kendala. Antara lain terdapat beberapa permintaan dari yayasan yang ia nilai tidak mudah untuk direalisasikan.

“Mungkin saya menterjemahkan sebagai akumulasi dari kekecewaan mahasiswa, saya sendiri juga merasa malu sebenarnya ketika kita berusaha merayu agar mahasiswa bisa kuliah di sini, lalu kemudian tidak mendapat layanan yang layak kan tentunya sesuatu yang memprihatinkan,” tambahnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Oktavian Yogi Pratama


No More Posts Available.

No more pages to load.