KabarBaik.co – Ada yang unik dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Dusun Jajar, Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang. Alih-alih digelar di lapangan atau alun-alun, warga justru menggelar upacara bendera di tengah kebun bambu.
Pagi itu, puluhan warga berkumpul di bawah rindangnya barongan bambu. Suasana sejuk dan alami menyelimuti tempat yang tak biasa ini.
Yang menarik, seluruh peserta upacara mengenakan busana tradisional. Anak-anak memakai pakaian adat, pemuda bersarung, ibu-ibu berkerudung jarit, hingga bapak-bapak yang mengenakan lurik dan ikat kepala.
Tak ada sound system canggih. Komando upacara terdengar melalui speaker toa sederhana yang biasa dipakai di masjid. Meski suaranya tak sejernih pengeras suara modern, justru hal itu menambah kesan otentik dalam upacara bernuansa tempo dulu ini.
Ketua BPD setempat, Subarno, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menyampaikan pesan agar masyarakat terus menjaga semangat gotong royong di tengah arus modernisasi.
“Upacara ini pengingat agar kita jangan lupa sejarah dan pentingnya kebersamaan,” ujar Subarno dalam amanatnya, Minggu (17/8).
Upacara ini digagas oleh Gerakan Pemuda Jajar Raya sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai lokal. Ketua panitia, Aksal Fahriansyah, menyebut upacara ini sebagai cara untuk mengajak generasi muda mengenal akar budaya mereka.
“Kami ingin anak-anak muda tahu, merayakan kemerdekaan tak harus mewah. Yang penting bermakna,” jelas Aksal.
Usai upacara, warga menikmati aneka polo pendem seperti talas, singkong, jagung, dan kacang rebus. Makanan khas desa itu disajikan di atas tikar yang digelar di antara batang bambu.
Saropah (72), warga yang ikut upacara, mengaku haru mengingat masa kecilnya.
“Dulu saya juga ikut upacara di tanah lapang, bajunya jahit sendiri. Sekarang lihat anak-anak semangat, rasanya bahagia,” katanya berkaca-kaca.
Sementara Mario (11), siswa SD yang ikut dalam upacara, merasa mendapatkan pengalaman baru.
“Seru banget. Biasanya upacara di sekolah. Ini di kebun, pakai baju adat. Jadi pengen belajar sejarah,” ujarnya antusias.
Tanpa panggung mewah atau dekorasi meriah, upacara di kebun bambu ini justru menyajikan semangat kemerdekaan dalam bentuk yang paling jujur. Di saat banyak perayaan HUT RI digelar dengan konser dan kembang api, warga Dusun Jajar memilih jalur sederhana namun penuh makna.
“Perjuangan tak berhenti setelah merdeka. Ia harus terus dirawat,” begitu kata Bung Karno.
Dan pagi itu, di kebun bambu Jombang, semangat itu terasa nyata. (*)