KabarBaik.co – Kedua pasangan calon (paslon) Pilkada Bojonegoro 2024 menunjukkan perubahan elektalibitas usai debat kedua yang diselenggarakan KPU Bojonegoro Kamis lalu (14/11). Hasil tersebut dirilis oleh lembaga survei independent, Populi Center.
Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati mengatakan, elektabilitas tertinggi diperoleh Setyo Wahono dengan 73,1 persen. Sedangkan, Teguh Haryono berada di urutan kedua dengan 6 persen. Adapun nama-nama lain yang muncul mendapat angka di bawah 6 persen. Sementara yang tidak menjawab pertanyaan sebesar 13,6 persen.
Elektabilitas terbuka (top of mind) calon wakil bupati, lanjut Hartanto, yang tertinggi diperoleh Nurul Azizah dengan 74 persen dan Farida Hidayati 6,1 persen. Untuk nama-nama tokoh lain mendapat angka di bawah 6 persen, sedangkan yang tidak menjawab pertanyaan sebesar 14 persen.
Sedangkan elektabilitas head to head pasangan calon, jelas Hartanto, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah memperoleh 81 persen mengungguli pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati dengan 8,5 persen. Adapun masyarakat yang belum memutuskan sebesar 9 persen dan yang menolak menjawab sebesar 1,5 persen.
“Hasil ini menunjukkan terdapat peningkatan elektabilitas Setyo Wahono-Nurul Azizah sebesar 5,4 persen dari survei di bulan Oktober. Sementara tingkat keterpilihan Teguh Haryono-Farida Hidayati tidak mengalami perubahan atau stagnan,” ujar Hartanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/11).
Menurut Hartanto, sebesar 79,7 persen masyarakat menjawab sudah mantap dengan pasangan calon yang dipilihnya. Sedangkan 20,3 persen menjawab masih akan berubah. Dari kemantapan pilihan tersebut, pemilih Setyo Wahono-Nurul Azizah yang menjawab sudah mantap dan tidak akan berubah sebesar 81,6 persen.
Sementara kemantapan pemilih dari Teguh Haryono-Farida Hidayati sebesar 61,8 persen. ”Temuan ini menunjukkan bahwa strong voters dari pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah lebih tinggi,” papar Hartanto.
Ketika masyarakat ditanya mengenai sifat kepemimpinan secara terpisah, lanjut Hartanto, Setyo Wahono dianggap sebagai tokoh yang paling berwibawa (51,4 persen), tegas (47,1 persen), jujur (34,9 persen), dan sering memberikan bantuan (28,3 persen). Kemudian, Nurul Azizah dianggap paling merakyat (41,4 persen), taat beragama/religius (34,4 persen), dan dekat dengan ulama/kyai (33,9 persen).
Sementara, tidak ada yang mengunggulkan Teguh Haryono dan Farida Hidayati dalam sifat kepemimpinan yang sudah disebutkan.
Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa tingginya tingkat keterpilihan Setyo Wahono-Nurul Azizah hingga kemantapan pilihan, disinyalir karena paslon tersebut didukung Prabowo-Gibran. “Di sisi lain, para pemilih PDIP dan Perindo yang notabene partai pengusung pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati, justru menunjukkan kecenderungan dukungan untuk Setyo Wahono-Nurul Azizah,” tandas Hartanto.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak berangkat (multistage random sampling) dengan rentang margin of error (MoE) + 3,46 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center. (*)