KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro akan melakukan evaluasi terhadap program MBG di Bumi Anglingdharma. Langkah tersebut dilakukan usai terjadinya kasus dugaan keracunan massal yang menimpa SMA Kedungadem, SDN Drokilo, dan MTS Plus Nabawi Kedungadem Bojonegoro.
Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah, didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Ninik Susmiati, juga ikut meninjau kondisi para siswa yang dirawat di puskesmas setempat. Dalam kunjungannya, Wabup menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap penyedia makanan MBG.
“Pemkab Bojonegoro sangat prihatin dengan kejadian ini. Ke depan, evaluasi terhadap program MBG akan dilakukan secara ketat, baik dari sisi distribusi maupun standar kebersihan makanan,” ujar Wabup Nurul Azizah, Minggu (5/10).
Sementara itu, Kepala Dinkes Bojonegoro, Ninik Susmiati, menegaskan pihaknya akan memperkuat pengawasan serta memberikan pembinaan kepada para penyedia makanan MBG agar kasus serupa tidak terulang. “Keamanan pangan harus menjadi prioritas utama karena menyangkut kesehatan anak-anak kita,” jelas Ninik.
Menurut Ninik, Pemkab Bojonegoro juga akan menyampaikan laporan resmi terkait kasus ini kepada pemerintah pusat melalui Sistem Pemantauan Program Gizi (SPPG) sebagai bentuk pertanggungjawaban daerah sekaligus bahan evaluasi nasional.
Meski demikian, Ninik menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro tetap berkomitmen melanjutkan program MBG sebagai wujud perhatian terhadap pemenuhan gizi pelajar. Namun, sistem pengawasan akan diperketat agar keamanan pangan dan kesehatan siswa benar-benar terjamin. (*)