KabarBaik.co – Seorang pemain musik menjadi korban kekerasan ketika mengisi acara hajatan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Selasa (12/8) malam. Pelakunya adalah penonton yang dihiburnya.
Selain mengalami luka-luka, keyboard senilai puluhan juta milik korban juga rusak parah. Korban bernama Nanang Arianto beralamat di Kelurahan Penganjuran itu akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.
Nanang bercerita penganiyaan terjadi setelah pertunjukan musik berakhir. Saat itu sekitar pukul 22.00 WIB ketika para musisi akan mengakhiri pertunjukan, salah seorang penonton meminta menambah lagu.
Permintaan itu kemudian diamini, acara dilanjut hingga pukul 23.30 WIB. Setelahnya acara berakhir. Saat para musisi mulai membereskan peralatan, seorang penonton berbaju loreng melontarkan komentar bernada kecewa.
“Jangan menggunakan musik ini, karena mengecewakan,” kata Nanang yang menirukan ucapan penonton berbaju loreng.
Mendengar kalimat itu, Nanang yang tengah berberes pun merespon. “Mas jangan begitu, karena kita sudah menghibur,” sahut Nanang kepada pria tersebut.
Setelahnya pria itu malah tidak terima lalu menyerang Nanang. Nanang dipukul di bagian mata.
“Penglihatan saya buram keseimbangan saya terganggu untuk mencoba membela diri,” jelasnya.
Untuk menyelamatkan diri, Nanang mengaku bersembunyi di kebun-kebun sampai kondisi cukup tenang hampir memakan waktu lama.
Rekan Nanang bernama Sandy melerai namin justru ditarik oleh pria lain hingga terjatuh dan berlari kedalam rumah kamar mandi rumah warga. Kericuhan pun meluas juga menyasar buruh angkut alat musik. Bahkan sejumlah alat musik menjadi sasaran amuk massa yaitu Keyboard milik Nanang, kendang dan soundsystem.
“Jika ditotal kurang lebih kerugian mencapai Rp30 Juta. Padahal alat-alat musik itu sarana kita untuk cari makan,” terangnya.
Singkatnya, usai kejadian itu, kini Nanang dan rekan-rekannya melapor ke Mapolresta Banyuwangi. “Kami mohon keadilan agar kasus ini diusut tuntas, supaya tidak menimpa musisi Banyuwangi lainnya,” tegas Nanang.