KabarBaik.co – Sebuah grup Facebook yang berisi konten fantasi sesama jenis dengan nama “Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro” tengah menjadi sorotan publik. Grup tersebut kini telah memiliki lebih dari 11.000 anggota dan menjadi viral di media sosial.
Fenomena ini mendapat perhatian serius, terutama dari kalangan aktivis dan tokoh masyarakat yang menilai konten dalam grup tersebut menyimpang dan berdampak negatif terhadap generasi muda.
Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban, Ahmad Wafa Amrillah, menyatakan bahwa keberadaan grup tersebut perlu segera ditangani secara serius karena mayoritas anggotanya adalah remaja.
“Perlu adanya edukasi untuk mereka, dan di sinilah peran penting media dibutuhkan,” ujar Ahmad Wafa, Rabu (4/6).
Ia menekankan bahwa media harus berperan dalam mengontrol serta memberikan edukasi agar remaja tidak terjerumus lebih jauh dalam arus yang menyimpang. Menurutnya, fenomena ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO) di kalangan anak muda sangat mengkhawatirkan.
“Anak muda sekarang seringkali ikut tren tanpa tahu dampaknya. Jika dibiarkan, ini bisa merusak masa depan mereka,” tegasnya.
Ahmad Wafa juga menilai pentingnya peran pemerintah dan aparat untuk memberikan perhatian serius terhadap grup tersebut, termasuk upaya pemblokiran dan tindakan tegas lainnya.
“Tentu pemerintah harus bersikap tegas, karena jumlah pengikutnya sudah sangat banyak. Harus ada benteng yang melindungi anak-anak muda dari pengaruh buruk ini,” tegasnya.
Sementara itu Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto kini masih mendalami grup tersebut. Hal itu dikarnakan grup penyuka sesama jenis itu dianggap meresahkan warga. “Kami masih mendalami grup tersebut,” jawab singkat Kapolres Bojonegoro. (*)