Wacana Hari Jadi Jombang Disarankan Angkat Semangat Kerajaan Majapahit

oleh -86 Dilihat
WhatsApp Image 2025 08 17 at 1.43.11 PM
Arif Yulianto, pemerhati sejarah Jombang (istimewa)

KabarBaik.co – Wacana penetapan Hari Jadi Jombang kembali mencuat. Pemerhati sejarah sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang Arif Yulianto menyarankan agar semangat kejayaan Kerajaan Majapahit dijadikan penanda lahirnya Kabupaten Jombang.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Arif ini, Jombang memiliki banyak peninggalan sejarah yang erat kaitannya dengan masa keemasan Majapahit. Ia menilai, semangat besar Majapahit bisa menjadi tonggak kuat sekaligus kebanggaan bagi warga Jombang.

“Kalau mau ambil spirit, sekalian yang besar. Ini penting sebagai tetenger. Spirit besar bisa menjadi semangat dan kebanggaan,” ujar Cak Arif, Minggu (17/8).

Ia memaparkan temuan arkeologis dan budaya era Majapahit tersebar di berbagai wilayah Jombang. Mulai dari situs candi, patok batu penanda wilayah, hingga kesenian yang masih hidup hingga kini.

“Di sisi selatan ada Candi Rimbi. Lalu ke utara, ada Petirtaan Sumberbeji yang diduga dibangun pada masa Kadiri, tapi tetap digunakan hingga era Majapahit,” terangnya.

Tak hanya itu, sejumlah koleksi peninggalan lain juga tersimpan di museum mini milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang. Beberapa patok batu bahkan diduga sebagai penanda kawasan bebas pajak atau wilayah suci pada masa itu.

“Patok seperti ini juga ditemukan di Kesamben, tepatnya Desa Jatiduwur. Bentuknya mirip dengan yang ada di Klintirejo, Mojokerto,” ujarnya.

Cak Arif juga menyebut keberadaan kesenian Wayang Topeng Jatiduwur yang masih lestari hingga kini. Kesenian ini diyakini berasal dari zaman Majapahit dan menjadi bagian dari instrumen sastra Panji—karya sastra asli Nusantara.

Di sisi utara Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Bedander, Desa Sumber Gondang, Kecamatan Kabuh, juga ditemukan peninggalan sejarah dan tradisi budaya yang diyakini berasal dari masa Majapahit.

“Ada benda yang diduga dorpel atau ambang pintu rumah Ki Bedander. Ada juga tradisi Pager Banon. Bedander bahkan dipercaya sebagai tempat persembunyian Raja Jayanegara saat pemberontakan Ra Kuti, dibantu Pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada,” papar Cak Arif.

Hingga kini, Kabupaten Jombang belum memiliki Hari Jadi yang resmi. Wacana ini sempat mengemuka beberapa tahun lalu, namun belum mencapai kesepakatan terkait penetapan tanggal.

Sebagai catatan, di masa pemerintahan Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah, telah ditetapkan Hari Jadi Pemerintah Jombang pada 21 Oktober, merujuk pada turunnya SK Bupati Jombang pertama, R.A.A Soeroadiningrat V, pada tanggal 21 Oktober 1910.

Namun demikian, penetapan Hari Jadi Kabupaten secara historis dan filosofis masih terbuka untuk dikaji lebih lanjut. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.