kabarbaik.co – Hujan deras yang mengguyur Sidoarjo dan sekitarnya selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir di Terminal Purabaya, Desa Bungurasih, Kecamatan Waru. Hampir seluruh area terminal tergenang air dengan ketinggian 10-25 sentimeter.
Keadaan terparah terjadi di pintu masuk dan keluar bus kota, di mana ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Beberapa sepeda motor yang nekat menerobos genangan air mogok, terutama saat berpapasan dengan bus yang akan memasuki terminal.
Banjir mulai menggenangi area Terminal Purabaya sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Wahyudi, seorang ojek yang biasa mangkal di area terminal, mengatakan, banjir di areal terminal baru mulai sekitar pukul 03.00 WIB.
“Mungkin karena dampak dari dua hari hujan berturut-turut di wilayah Kecamatan Waru ini,” ujarnya seperti dilansir laman detikcom, Selasa (6/2/2024).
Banjir tak hanya menggenangi Terminal Purabaya, tetapi juga rumah penduduk di Desa Bungurasih Timur. M. Ashari, Ketua RT 09 RW 01 Desa Bungurasih Timur, mengatakan bahwa banjir di desanya sudah menjadi langganan tiap tahun.
Menurut Ashari, banjir di Bungurasih Timur disebabkan oleh sedimentasi di Sungai Buntung dan sungai di sekitar Terminal Bungurasih. “Banjir ini disebabkan karena sungai-sungai di Desa Bungurasih ini normalisasinya kurang maksimal. Sehingga pada saat intensitas hujan tinggi tidak bisa menampung air, akhirnya banjir,” kata Ashari di lokasi.
Ia menambahkan, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan normalisasi sungai di sekitar Terminal Purabaya.
“Coba Bapak lihat sendiri sungainya penuh dengan tanaman eceng gondok seperti ini. Otomatis aliran airnya tidak maksimal,” tutup Ashari.
Banjir di Terminal Purabaya Bungurasih menyebabkan gangguan aktivitas dan kerugian bagi para penumpang, pedagang, dan pengusaha di terminal. Diharapkan pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah banjir ini agar tidak terulang kembali.(*)
