Wakil Bupati Banyuwangi Usul Jaring Pengaman di Sengkan Slamet Diperpanjang

oleh -457 Dilihat
IMG 20250424 WA0023
Mujiono (udeng merah) usai meninjau pemasangan jaring pengaman dan karung sekam di Sengkan Slamet.

KabarBaik.co – Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono terjun memantau pemasangan jaring pengaman di Sengkan Slamet yang merupakan jalur menuju Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, Kamis (24/4).

Pada tahap ini dilakukan pemasangan jaring sepanjang 16 meter. Selain itu sebagai ekstra pengamanan dibawahnya turut dipasang deretan kantong berisi sekam sebagai peredam. Adapula tambahan tumpukan ban.

“Sebelumnya telah dilakukan survei, hari ini Pemkab Banyuwangi, kepolisian dan sejumlah stakeholder melakukan eksekusi pemasangan jaring, karung sekam dan penataan ban ulang,” kata Mujiono.

Semula panjang jaring pengaman adalah 16 meter, dengan rincian satu jaring berukuran 3×8 meter dan sisanya 4×8 meter. Jaring akan dipasang melebar di sisi tikungan tajam.

Namun setelah meninjau langsung, Mujiono menilai jaring pengaman sepanjang 16 meter itu kurang optimal. Oleh karenanya dia mengusulkan jaring diperpanjang.

“Kami usul jaring pengaman ditambah 14 meter. Sisi timur 6 meter dan sisi barat 8 meter. Panjang tumpukan kantong sekam ditambah lagi 20 meter,” terang Muji.

Muji menambahkan penempatan jaring pengaman ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke kawah Ijen.

Sengkan Slamet atau yang dulu dikenal sebagai Sengkan Mayit merupakan jalur tengkorak karena cenderung menelan banyak korban jiwa hampir disetiap peristiwa kecelakaan. Kecenderungannya yang terlibat kecelakaan adalah kendaraan matic karena dipicu rem blong.

“Dengan adanya jaring pengaman tujuannya adalah agar saat pengendara motor tak mampu mengendalikan kendaraannya dan terlempar, dapat ditangkap jaring tersebut dan jatuh di atas sekam, sehingga fatalitas kecelakaan bisa diminimalisir,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja menambahkan pemasangan jaring pengaman pada tahap awal dilakukan berdasarkan kajian yang dilakukan sebulan lalu.

Soal usulan Wakil Bupati Banyuwangi, kata dia, akan ditindaklanjuti dan pemasangan akan dilakukan di tahap dua dalam beberapa waktu mendatang.

“Usulan pak Wabup akan kita tindak lanjuti segera,” kata Komang.

Untuk peningkatan pengamanan sebelumnya ada beberapa skema yang dilakukan. Seperti penempatan speed bump, kolam pasir serta rest area.

 

Khusus speed bump sebelumnya dibuat oleh Dinas PU Provinsi Jawa Timur. Namun setelah dilakukan kajian dan evaluasi kemudian dibongkar, karena dinilai justru bisa membahayakan.

“Karena lokasi speed bump berada di jalan menurun. Evaluasinya speed bump bakal dipasang di jalan yang mendatar,” terangnya.

Untuk kolam pasir, bakal dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU CKPP). Namun kini masih dalam tahap kajian.

Begitupun soal rest area, kata Komang, sempat diwacanakan. Namun eksusinya dilakukan oleh Bumdes Tamansari dan kini masih dikoordinasikan dengan BKSDA dan Perhutani sebagai yang berwenang terhadap lahan.

“Dengan peningatakan pengamanan ini, kami berharap wisatawan dapat aman dan nyaman ketika hendak berkunjung ke kawah Ijen. Misal terjadi kecelakaan, fatalitasnya pun dapat diminimalisir,” harapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.