KabarBaik.co – Wali Kota Kediri Vinanda Pramesawati, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Selasa (6/5) pagi.
Dalam sidak ini, Vinanda mendapati sejumlah persoalan yang menjadi sorotan. Saat sidak itu, Kepala Satpol PP Kota Kediri Syamsul Bahri tidak berada di tempat.
Mbak Vinanda mengatakan, perlu adanya renovasi kantor Satpol PP. Sebab ternyata ruangan untuk menyimpan barang bukti kurang layak serta kebersihan kantor yang dinilai kurang.
“Ada beberapa ruangan yang perlu dibersihkan, kebersihan kantornya kurang. Sehingga tadi saya menginstruksikan kepada keluarga besar Satpol PP untuk hari ini bersama-sama membersihkan kantor. Kemudian ada aset yang sudah tidak digunakan, harus tetap dibersihkan,” tegasnya.
Mbak Vinanda juga menyinggung keberadaan tulisan larangan buang air kecil di area tertentu yang masih sering dilanggar oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) saat pelayanan. Ia pun berpesan agar Satpol PP melarangnya dengan humanis.
Selain kondisi fisik, ia juga menemukan bahwa tidak semua anggota hadir saat dirinya berada di lokasi. Hal ini bisa menjadi catatan, agar seluruh personel Satpol PP lebih disiplin lagi ke depannya.
“Pertama, nanti saya sampaikan ke Pak Syamsul (Kepala Satpol PP Kota Kediri) supaya disampaikan lagi agar besok hadir lebih awal. Tetapi ketika seterusnya tidak hadir tepat waktu, ini bisa menjadi catatan,” tegasnya.
Sidak ini dilakukan saat Kepala Satpol PP Kota Kediri Syamsul Bahri, tidak berada di kantor. Mbak Vinanda sempat menelpon yang bersangkutan.
Menanggapi hal itu, Syamsul memberikan penjelasan terkait keberadaannya. Dia mengaku sedang menghadiri undangan paparan di Balai Kota Kediri.
“Saya ditelpon dikira saya belum datang. Tetapi saya sudah datang. Tetapi karena ada undangan paparan di ruang Kilisuci, maka saya langsung datang ke Kilisuci. Di undangannya sebenarnya paparan bersama Mbak Wali, tetapi kok katanya Mbak Wali tidak diundang, mungkin ada miss. Tadi sudah datang ke kantor, karena kita absen jam 07.30 WIB, lalu ke ruang Kilisuci Pemkot Kediri,” katanya.
Terkait arahan dari wali kota, Syamsul mengatakan pihaknya segera mengambil langkah.
“Arahan beliau pertama kebersihan, kerapian, lalu penataan sarpras motor dan mobil. Beliau melihat motor yang mangkrak itu, dikira tidak terawat. Sudah saya jelaskan motor itu dalam proses penghapusan, untuk efisiensi dalam perawatan dan pemeliharaan. Karena dari segi kelayakan, sudah tidak layak. Untuk motor sudah ada penggantinya untuk Patwal, makanya kita proses penghapusan di DPKAD,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan kendala soal jumlah personel dan kapasitas ruangan. Sehingga, personelnya tidak berada di dalam kantor secara bersamaan.
“Untuk kedisiplinan insyaAllah sudah bagus ya. Tetapi karena kantornya sangat sempit, untuk standby di kantor 200 orang tidak memungkinkan. Tidak nyaman. Maka ada yang di mobil, ada yang di sebelah dan ada yang patroli,” pungkasnya.(*)