KabarBaik.co – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono berpesan seluruh proses seleksi siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, harus mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Tidak boleh ada titipan. Setelah data siswa dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat izin orang tua, baru disahkan oleh bupati dan dikirim ke Kemensos,” kata Agus Jabo Priyono dalam keterangan di Jakarta, Selasa (12/8).
Ia mengingatkan agar tata ruang sekolah mengikuti standar Sekolah Rakyat, memberi sekat antarjenjang, serta memisahkan area dari Universitas Sembilanbelas November (USN).
Agus Jabo Priyono juga meminta ada penanggung jawab yang mengawasi langsung saat awal pembukaan.
“September nanti saat siswa masuk bersama guru dan tenaga pendidik, pasti akan ada tantangan. Misalnya, ada siswa yang kangen orang tua atau belum terbiasa tidur di asrama, semua harus segera diatasi. Kesehatan siswa juga harus dicek, jangan sampai ada yang dipulangkan karena sakit, tetapi harus diobati sesuai arahan Presiden,” ujar Wamensos.
Agus Jabo juga menekankan perhatian pada kebutuhan harian siswa, termasuk makan tiga kali sehari, snacks dua kali sehari, dan delapan stel seragam.
Sementara Pemkab Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, memastikan seluruh persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung, mulai sertifikat lahan 8 hektare hingga renovasi total gedung.
Pada tahap awal, sekolah ini disiapkan untuk 150 orang siswa pada September 2025.
“Perbaikan dan pengecekan sudah dilakukan, termasuk listrik, air bersih, kasur, kursi, meja, dapur kering dan basah, bangsal makan, dan akses jalan menuju sekolah. Pengerjaan akses jalan bahkan kami kebut dalam tiga pekan sebagai bentuk keseriusan kami,” kata Bupati Buton Tengah, Azhari.
Gedung yang digunakan merupakan fasilitas Universitas Sembilanbelas November (USN) yang telah direnovasi, dilengkapi enam ruang kelas, masing-masing dua untuk SD, SMP, dan SMA.
Selain itu ada laboratorium, perpustakaan, kamar tidur siswa, dan lapangan olahraga. Pendaftaran siswa sedang berlangsung dengan kuota 50 siswa per jenjang. (ANTARA)