Wanita Asal Nganjuk Lompat dari Jembatan Papar Kediri, Kronologi dan Motifnya Bikin Miris

oleh -7709 Dilihat
0ffcac4b 4207 4d49 9012 f17d6758400e
Pencarian dilakukan oleh BPBD Kabupaten Kediri. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Seorang wanita bernama Eka Feri AnggrainiI, berusia 28 tahun yang berasal dari Dusun Sonorejo, Desa Getas, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk diduga bunuh diri dengan cara menceburkan diri di Sungai Brantas dari atas Jembatan Papar-Kelutan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stevanus Joko Sutrisno, mengatakan kronologi bermula ketika, korban meminta Yoga selaku pacarnya untuk mengantar ke sebuah pangkalan ojek Simpang 4 Papar.

“Setelah mengantar korban, sang pacar menunggu korban dengan sembunyi di pasar dan tidak berani meninggalkan korban,” katanya.

Sebab sebelumnya, korban pernah mencoba bunuh diri total tiga kali dengan cara melompat dari Jembatan Semampir sebanyak 2 kali dan Jembatan Jongbiru sebanyak sekali, namun beruntungnya saat itu korban bisa dicegah.

Kemudian korban dijemput oleh saudaranya bernama Muhammad Bayu dan dibonceng lah untuk pulang. Akan tetapi setelah sampai di atas jembatan korban minta berhenti dengan alasan untuk foto.

“Setelah itu korban menitipkan Handphone miliknya kepada saudaranya sambil bilang minta tolong untuk memberitahu ibu korban ‘sepurane omongono mak ku‘, setelah itu korban menceburkan diri ke Sungai Brantas dari atas jembatan sisi selatan dengan cara menerobos palang jembatan,” katanya

Saudara korban saat itu mencoba meraih, akan tetapi tidak berhasil mengenai tubuh korban.

Setelah korban nyemplung ke Sungai Brantas, korban tidak muncul lagi. Selanjutnya saudara korban mencoba mencari pacar Eka yang saat itu berada di warung sebelah utara Jembatan Papar-Kelutan dan melaporkan ke Polsek Papar.

Berdasarkan keterangan dari pacar korban, diduga penyebab perempuan melakukan aksi nekat itu sebab korban terdapat permasalahan dengan mantan pacarnya yang telah mempunyai anak di luar nikah.

Anak korban tersebut selama ini tinggal dengan korban di kos-kosan di Desa Ngrancangan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Dua bulan lalu pada bulan Januari anak korban diambil oleh mantan pacarnya untuk dirawat di rumahnya. Korban ingin menyambangi sang anak namun sering mendapat perlakuan atau omongan tidak mengenakkan dari keluarga mantan pacarnya.

Ditambah lagi dengan permasalahan di kantor koperasi tempat korban bekerja yang dituduh mengambil uang karena pembukuan tidak cocok dan adanya selisih perhitungan. Hal tersebut diduga yang membuat korban depresi.

Ciri-ciri korban yakni wanita usia 28 tahun, tinggi 155 centimeter, berat badan 50 kilogram, kurus kecil, memakai jaket hoodie warna abu-abu, celana jeans warna biru putih, dan tahi lalat di hidung.

Sampai saat malam ini (9/3), korban masih belum ditemukan dan terus dilakukan upaya pencarian oleh BPBD Kabupaten Kediri.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.