Warga Jombang Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak, Protes Tak Kunjung Diperbaiki Selama 12 Tahun

oleh -49 Dilihat
WhatsApp Image 2025 10 24 at 2.28.19 PM
Warga saat menanam pisang di tengah jalan rusak (istimewa)

KabarBaik.co – Kesal karena jalan penghubung antar desa tak kunjung diperbaiki selama 12 tahun, warga Dusun Kedungurip, Desa Brudu, Sumobito, Jombang, nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak parah.

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah desa yang dinilai lamban menangani kerusakan jalan tersebut.

Aksi tersebut dilakukan warga sejak Rabu (22/10). Sedikitnya ada sekitar 30 pohon pisang ditanam di sepanjang jalan rusak yang membentang sekitar 600 meter. Kondisi jalan yang berlubang dan sering tergenang air setiap kali hujan membuat warga dan anak-anak sekolah kesulitan melintas.

“Jalan ini rusak sudah lama, sekitar 12 tahun. Pernah ditimbun tanah beberapa kali pakai uang pribadi warga, tapi karena sering banjir, tidak bertahan lama. Kalau hujan dua jam saja biasanya langsung banjir dan jalannya tergenang,” ujar Rumadi, 63, warga setempat, saat ditemui di lokasi Jumat (24/10).

Menurut Rumadi, warga sudah berkali-kali menyampaikan keluhan dan meminta perbaikan kepada pemerintah, namun tak kunjung terealisasi.

“Dulu pernah diurug, tapi percuma. Kalau bisa ya dicor sekalian biar kuat. Ini jalannya jadi tempat aliran air, jadi kalau cuma diurug pasti rusak lagi,” tegasnya.

Rumadi menambahkan warga sepakat untuk tidak mencabut pohon pisang yang sudah ditanam hingga jalan tersebut benar-benar diperbaiki.

“Maunya warga semua, jalan ini harus diperbaiki. Kalau belum, ya pisangnya tetap dibiarkan di situ,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Brudu Ahmad Efendi membenarkan kondisi jalan yang rusak parah tersebut. Ia mengatakan, jalan di Dusun Kedungurip terakhir kali dibangun pada 2013.

“Bukan kami tidak membangun, tapi di situ sering dilalui truk-truk bermuatan besar, jadi kalau hanya diaspal atau paving kurang kuat. Kami prioritaskan dulu jalan sebelahnya yang juga akses anak sekolah,” jelas Efendi.

Ia menyebut, pembangunan jalan akan dilakukan secara bertahap menggunakan Dana Desa (DD).

“Sudah kami ajukan, tapi bertahap. Rencananya tahun 2027 baru bisa dibangun. Dari barat sampai timur panjangnya sekitar 600 meter, dan biayanya diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar,” ujarnya.

Menurut Efendi, pemerintah desa juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mencari solusi sementara.

“Kami sudah rapat dengan warga, pengusaha, BPD, Kapolsek, Danramil, dan pihak kecamatan. Sementara ini kami akan urug dulu sambil menunggu perbaikan permanen,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.