Warga Jubung Jember Resah, Pintu Perlintasan Kereta Api Tidak Ada Penjaga

oleh -766 Dilihat
IMG 20250206 WA0023
Salah satu pintu perlintasan kereta api di Desa Jubung. (Ist)

KabarBaik.co – Warga Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember mengaku resah tidak adanya penjaga palang pintu perlintasan kereta api. Mereka merasa tidak adanya penjaga akan membuat potensi terjadinya kecelakaan semakin tinggi.

Berdasarkan informasi yang beredar, tidak dijaganya palang pintu tersebut akibat dampak banyaknya tenaga honorer yang dirumahkan. Karena palang pintu tersebut memang dikelola oleh Dinas Perhubungan Jember.

Menurut Kepala Desa Jubung, Bisma Perdana, memang pintu perlintasan itu biasanya dijaga oleh petugas dari Dishub.

“Ya repot juga seharusnya keselamatan warga tetap harus diprioritaskan. Saya tidak tahu, silahkan dipikirkan caranya bagaimana,” kata Bisma, Kamis (6/2).

Dengan tidak adanya penjaga tersebut, Bisma sempat berkomunikasi dengan pihak RT dan RW agar warga membantu menjaga sementara waktu.

“Iya memang saya yang menyuruh karena tidak ada pilihan lain. Saya minta ke pemerintah daerah segera menindaklanjuti persoalan ini agar masyarkat juga tenang,” katanya.

“Kalau urusan dirumahkanya honorer, saya kira itu bukan ranah kami dan masytakat juga tidak peduli itu kan masalah internal setiap OPD jangan dijadikan alasan, karena keselamatan masyarakat yang utama,” imbuh Bhisma.

Salah satu warga Rudi, mengaku sempat di suruh menjaga perlintasan yang kosong tidak ada petugasnya.

“Kemarin jaga di sebelah barat, soalnya yang di barat dijaga dari Dishub, ternyata sore tidak dijaga. Jadi antisipasi demi keselamatan, saya di suruh jaga di perlintasan sebidang 135 depan SPBU Jubung oleh Pak Kades,” bebernya.

Sementara itu, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, memang penjaga palang pintu perlintasan aad yang dijaga dari KAI dan Dinas Perhubungan Kabupaten maupun Provinsi.

“Ada beberapa pintu perlintasan sebidang yang penjaganya tidak ada, itu memang yang dikelola dinas perhubungan. Teknisnya, kami akan melakukan koordinasi, salah satunya dengan Dishub Jember dan Satlantas Polres Jember,” jelasnya.

“Beberapa di Jember ada 3 yang memang petugas belum ada, sehingga kami lakukan koordinasi dan komunikasi. Sementara dijaga swadaya masyarakat, sampai ada petugasnya,” sambungnya.

Cahyo menegaskan, pihaknya memberikan waktu dua hari untuk segera diisi petugas kembali. Karena bila tidak, maka pihaknya akan melakukan penyempitan dan mobil atau kendaraan lain tidak bisa masuk.

“Pada prinsipnya, perlintasan atau palang pintu untuk mengamankan perjalanan kereta api. Sehingga fokus kami, keselamatan perjalanan kereta api,” pungkas Cahyo. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.