Warning! Sebulan 2 Orang Tewas Akibat Tersetrum Jebakan Tikus di Desa Ganggang Gresik, Terakhir di Sawah Kepala Dusun

oleh -1500 Dilihat
9fc36c2b d1a2 4883 bf86 3f9f5670df93
Proses evakuasi korban. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Pemasangan kawat listrik sebagai jebakan tikus di area persawahan memang problematik. Di satu sisi itu menjadi cara petani untuk menghalau hama yang merusak tanaman padi, namun keberadaannya justru membahayakan nyawa.

Hal ini terbukti dari pemasangan kawat listrik di area persawahan wilayah Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Gresik. Sejak 1-26 Mei 2025, sudah ada dua kejadian orang tersetrum jebakan tikus di desa tersebut. Dua korban meninggal dunia.

Insiden terbaru terjadi pada Senin (26/5) pagi. Seorang petani Afandi, 58 tahun, warga Desa Ganggang, meninggal dunia akibat tersetrum kawat listrik jebakan tikus di area persawahan yang digarap oleh kepala dusun (kasun) setempat.

Jasad Afandi kali pertama ditemukan saksi Panggih, sekitar pukul 07.00 WIB, Tepat di sawah milik kasun setempat. Korban sudah terbujur kaku di pematang sawah dengan mengenakan setelan kaos warna merah, celana pendek warna biru dan sarung di pinggangnya.

“Saksi melihat ada orang posisi tidur tengkurap di area sawah Polo (Kepala Dusun, Red) Panggang. Korban sudah meninggal dunia dengan kondisi tangan masih memegang kabel listrik,” ungkap Kapolsek Balongpanggang AKP Windu Priyo Prayitno dalam keterangannya.

Kejadian ini merupakan untuk kali kedua peristiwa jebakan tikus memakan korban di Desa Ganggang selama bulan Mei 2025. Tanggal 1 Mei lalu, seorang pencari ikan asal Bojonegoro ditemukan meninggal dunia di wilayah tersebut.

Korban berbama Nur Kholiq, 46 tahun, warga Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro meregang nyawa akibat tersengat jebakan listrik yang dipasang di tanggul sawah. Jasad korban ditemukan sekitar pukul 04.11 WIB oleh seorang petani setempat.

“Saksi melihat benda mencurigakan di antara tanggul sungai dan sawah milik warga. Setelah didekati, ternyata itu tubuh seseorang,” jelas Kapolsek Balongpanggang AKP Windu Priyo Prayitno, waktu itu.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tangan korban masih menggenggam kawat beraliran listrik yang diduga sebagai bagian dari jebakan untuk menghalau hama tikus.

“Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa pemilik sawah, telah memasang jebakan listrik di dua sisi tanggul sejak sekitar dua bulan lalu,” tandas AKP Windu.

Rentetan kejadian ini semakin membuat pelik permasalahan. Pemasangan kawat listrik jebakan tikus sangat berbahaya, namun petani butuh solusi untuk membasmi hama. Kalau tidak, mereka bisa gagal panen.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News



No More Posts Available.

No more pages to load.