KabarBaik.co – Modus penipuan berkedok lelang barang rampasan Kejaksaan kembali memakan korban. Seorang warga tertipu setelah dihubungi oleh seseorang yang mengaku petugas Kejaksaan dan dinyatakan sebagai pemenang lelang. Korban diminta mentransfer uang ke rekening pribadi, bukan ke Virtual Account yang bisa didapatkan dari portal.lelang.go.id sebagaimana prosedur resmi.
Kasi Barang Bukti (BB) Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Novan Basuki, membenarkan adanya laporan penipuan tersebut dan meminta masyarakat untuk waspada. Ia menegaskan bahwa Kejari Sidoarjo tidak pernah menggunakan rekening pribadi dalam setiap proses lelang barang rampasan negara.
“Pengumuman pemenang lelang tidak pernah pakai rekening pribadi. Kalau resmi, pasti kami arahkan menggunakan Virtual Account. Itu sistem dari KPKNL, sudah prosedur tetap,” ujar Novan saat ditemui di kantornya, Selasa (6/5).
Novan menjelaskan, proses lelang barang rampasan tidak dilakukan sembarangan. Setelah barang rampasan masuk, pihak kejaksaan memiliki waktu tujuh hari untuk melakukan proses lelang. Namun proses bisa memakan waktu, terutama dalam tahap pengajuan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Biasanya agak lama di proses KPKNL, karena mereka melayani banyak instansi dari berbagai daerah. Jadi harus antre. Mereka juga perlu tinjau langsung barang yang akan dilelang,” jelasnya.
Terkait dengan pengumuman lelang, Novan menyebutkan bahwa nominal barang menjadi pertimbangan penentuan media publikasi.
“Kalau nilai lelang di atas Rp 200 juta, wajib diumumkan di koran. Tapi kalau di bawah itu, cukup lewat media sosial resmi kejaksaan. Jadi masyarakat bisa pantau,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur harga murah. “Kalau ada yang nawarin barang murah ngaku-ngaku dari kejaksaan, harus dicek dulu. Jangan langsung percaya. Tak sedikit penipuan sekarang modelnya meyakinkan,” tegas Novan.
Untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kasus serupa terulang, Kejari Sidoarjo juga akan menggandeng TNI dalam proses pengamanan lelang ke depan.
“Kami akan kerja sama dengan TNI untuk pengamanan lelang. Supaya makin profesional dan terhindar dari upaya-upaya penipuan,” pungkasnya. (*)