KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Festival Literasi yang disebut sebagai kegiatan perdana di kabupaten ini.
Acara tersebut disambut antusias sebagai upaya untuk membuka cakrawala serta menumbuhkan budaya cinta membaca di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak.
“Melihat kegiatan ini sangat luar biasa, bahagia, dan bangga,” ujar Plt Kepala Dinas Perpustakaan Situbondo, Prio Andoko, Sabtu (11/10).
Ia menjelaskan, festival literasi ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Situbondo, dan berkat dukungan penuh dari Bupati Situbondo, yang dikenal sebagai sosok yang sangat gemar membaca buku setiap hari, keinginan untuk mewujudkan festival literasi ini terealisasi.
“Festival ini bertujuan utama untuk menjadikan Situbondo sebagai kabupaten yang cinta membaca, terutama untuk generasi penerus bangsa. Dengan membaca, masyarakat diharapkan bisa memperoleh berbagai,” katanya.
informasi karena “buku adalah jendela dunia”.
“Tujuannya, kita inginnya Situbondo utamanya anak-anak kita, generasi penerusnya itu adalah cinta untuk membaca,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah mengatakan bahwa budaya membaca harus dimulai dari lingkungan keluarga. Menurutnya, jika tidak dibiasakan dari keluarga, menciptakan budaya membaca buku akan sulit.
“Karena edukasi di sekolah mungkin mengandalkan jadwal kunjungan ke perpustakaan. Di rumah, ibu-ibu rumah tangga didorong untuk menyiapkan buku-buku dan memajangnya agar anak-anak tertarik untuk membacanya,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dalam festival ini Pemkab juga melibatkan desa-desa yang telah menjuarai lomba perpustakaan dan dilibatkan perwakilan dari SMP dan SMA.
“Ini juga untuk menghadapi tantangan generasi muda yang terlalu asik dengan gawai (gadget), pihak Dinas Perpustakaan juga melakukan inovasi dengan membuat akun di platform media sosial seperti TikTok,” katanya.
Ia menekankan Festival ini tidak berhenti sampai di sini. Karena adanya festival ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan diri bahwa ke depan.
“Perpustakaan Situbondo akan menjadi unggul, tidak lagi dianggap sebagai OPD yang kerjanya hanya di balik layar, melainkan akan tampil ke depan.” tutupnya. (*)
