Haji Furoda Terancam Dihapus, Ribuan Jemaah Indonesia Waswas

oleh -93 Dilihat
WUKUF ARAFAH KEMENAG
ILUSTRASI: Wukuf di Padang Arafah (Foto Kemenag)

KabarBaik,co- Keberangkatan calon jemaah haji Indonesia lewat jalur furoda ke depan kian diliputi ketidakpastian. Ketua Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BP Haji) KH Mochamad Irfan Yusuf mengungkapkan, ada kemungkinan skema haji nonkuota tersebut ditiadakan tahun depan, sesuai informasi yang diperoleh dari Kementerian Haji Arab Saudi.

“Ada kemungkinan skema haji furoda tidak akan diberlakukan lagi. Tetapi kan, kebijakan bisa saja tergantung situasi,” ujar Gus Irfan kepada awak media, Kamis, (7/8).

Gus Irfan menegaskan, haji furoda sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi dan tidak pernah menjadi pembahasan resmi di Indonesia. “Haji furoda ini murni domainnya pemerintah Saudi. Selama ini memang kita tidak pernah bicara tentang haji furoda ini,” katanya.

Tahun 2025 ini, ribuan calon jemaah Indonesia yang memilih jalur furoda gagal berangkat. Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda. Dari informasi yang dihimpun, biaya haji furoda berkisar antara Rp 373,9 juta hingga Rp 975,3 juta. Biaya tersebut bahkan lebih tinggi dibanding haji khusus atau ONH Plus yang berkisar Rp 159,7 juta hingga Rp 958,4 juta.

Haji furoda, atau visa mujamalah, merupakan program undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi kepada individu atau lembaga, di luar kuota resmi haji nasional. Jalur ini dijalankan melalui kerja sama business to business (B2B) antara penyelenggara haji khusus (PIHK) di Indonesia dengan perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) di Arab Saudi.

Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, pemerintah Indonesia hanya bertanggung jawab terhadap kuota resmi yang terdiri atas 92 persen haji reguler dan 8 persen haji khusus. Namun, WNI yang mendapat visa mujamalah tetap diwajibkan berangkat melalui PIHK berizin dan melaporkan kegiatannya ke Kementerian Agama. Jika tidak, akan dikenai sanksi administratif.

Kebijakan penghapusan haji furoda tersebut tampaknya membuat banyak calon jemaah harus bersiap memikirkan opsi lain, entah menunggu antrean panjang haji reguler atau beralih ke haji khusus dengan biaya yang juga tinggi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.