KabarBaik.co- Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok hingga 3,41 persen ke level Rp 8.500 pada perdagangan Senin (8/9) pagi, di tengah kabar viral tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Penurunan ini cukup besar untuk saham big-cap seperti GGRM dan menambah tekanan pada saham yang secara tahun berjalan dilaporkan sudah melemah 35,78 persen.
Sebelumnya. video singkat yang menampilkan suasana perpisahan pekerja dan disebut-sebut sebagai momen PHK di Pabrik Gudang Garam Tuban, Jawa Timur, ramai beredar di media sosial. Bahkan, menjadi trending topic di media sosial. Meski demikian, Adib Musyafa, HRD PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban, menyebuat bahwa kabar itu tidak benar.
Seperti dilansir banyak media, Adib bahkan mengaku terkejut dengan maraknya pemberitaan soal PHK karyawan Gudang Garam di Tuban, padahal kegiatan produksi masih berlangsung normal.
Meski bantahan sudah disampaikan mitra produksi PT Gudang Garam, publik dan pasar tentunya menunggu penjelasan resmi dari pihak manajemen PT Gudang Garam di tengah kabar yang sudah terlanjur meluas. Atau, apakah dibiarkan spekulasi terus liar?
Yang jelas, tekanan pada saham GGRM itu juga tak lepas dari performa keuangan yang memang tertekan. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, laba bersih Gudang Garam merosot tajam 87,34 persen menjadi Rp 117,16 miliar dari Rp 925,52 miliar pada periode sama tahun 2024. Pendapatan juga turun 11,29 persen menjadi Rp 44,37 triliun, tertekan kenaikan tarif cukai serta maraknya rokok murah di pasaran.
Kondisi tersebut bukan hanya menjadi perhatian investor. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, juga memiliki kepentingan besar terkait stabilitas Gudang Garam. Penurunan pendapatan perusahaan rokok besar ini dan potensi PHK massal dapat berdampak pada penerimaan cukai, pajak, serta ekonomi lokal, termasuk penyerapan tenaga kerja di Tuban yang menjadi salah satu pusat produksinya. (*)