129 Warga Jombang Terserang DBD Sejak Oktober, Dinkes Prediksi Jumlahnya Naik Hingga Awal 2026

oleh -173 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 18 at 11.52.14 AM 1
Dinas Kesehatan Jombang (istimewa)

KabarBaik.co – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jombang meningkat signifikan sejak memasuki musim penghujan. Dalam rentang Oktober hingga pertengahan November 2025, tercatat 129 warga terjangkit DBD.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, pada Oktober 2025 terdapat sekitar 100 warga yang terkena DBD. Angka ini bertambah 29 kasus hingga pertengahan November 2025.

Kasus tersebut tersebar di sejumlah kecamatan dan pasien mendapat perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit pemerintah serta swasta.

Beberapa di antaranya adalah Puskesmas Plumbongambang Kecamatan Gudo, RS Hasyim Asy’ari Tebuireng Diwek, RSNU Jombang, RS Pelengkap Jombang, RSK Mojowarno, RSUD Ploso, dan RSUD Jombang.

Rinciannya, RSNU Jombang merawat lima pasien, RS Pelengkap Jombang lima pasien, RSK Mojowarno empat pasien, dan RSUD Ploso tiga pasien.

“Data ini mencakup seluruh Kabupaten Jombang, baik pasien yang dirawat di Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit swasta,” ujar Kadinkes Jombang dr. Hexawan Tjahja Widada dalam keterangannya yang diterima pada Selasa (18/11).

Hexawan menyebut kasus DBD berpotensi terus meningkat hingga Desember 2025 dan Januari 2026, seiring intensitas hujan yang semakin tinggi.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dinkes Jombang menerapkan langkah pencegahan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh 34 Puskesmas di wilayah tersebut.

Pihaknya juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi langsung maupun imbauan di media sosial.

“Harapan saya, masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. DBD tidak akan hilang kalau masyarakat tidak ikut bekerja,” tegas Hexawan.

Ia menjelaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti mampu bergerak hingga radius 1 kilometer, dan menyukai tempat yang bersih serta gelap. Nyamuk ini umum menyerang pada pagi hari sekitar pukul 09.00–10.00 WIB.

“Kami juga menyasar sekolah-sekolah dalam sosialisasi PSN. Karena percuma rumahnya bersih kalau di sekolah masih ada sarang nyamuk. Semua harus bekerja sama,” tambahnya.

Sebelumnya, RSUD Jombang mencatat adanya peningkatan kasus DBD di awal musim penghujan. Sebanyak delapan pasien tengah menjalani perawatan, terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Dua pasien anak bahkan harus dirawat intensif di ruang ICU karena kondisi masih berisiko.

Direktur RSUD Jombang, dr. Pudji Umbaran, mengatakan lonjakan kasus berhubungan erat dengan pola cuaca.

“Kasus demam berdarah memang identik dengan musim penghujan. Saat hujan turun, nyamuk berkembang biak lebih cepat dan efektif menularkan DBD,” ujar dr. Pudji. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.