14 Hari Operasi Zebra, Sebanyak 21 Nyawa Terenggut di Jalanan Jatim

oleh -817 Dilihat
WhatsApp Image 2024 10 28 at 16.54.50
Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co- Polda Jatim bersama Polres jajaran telah menggelar Operasi Zebra Semeru 2024 selama dua pekan (14-27 Oktober). Selama pelaksanaan operasi tersebut, masih cukup banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas. Bahkan, terjadi kecelakaan hingga merenggut nyawa.

Dari catatan Ditlantas Polda Jatim, selama Operasi Zebra Semeru 2024 ada sebanyak 570 kejadian kecelakaan. Dari jumlah itu, sebanyak 21 korban meninggal dunia, 59 orang luka berat, dan 837 orang luka ringan. Total jumlah kerugian materil Rp 833, 2 juta.

Angka kejadian tersebut mengalami penurunan dibandingkan Operasi Zebra 2023. Pada tahun lalu, terjadi sebanyak 922 kejadian kecelakaan. Dari jumlah itu, 68 korban meninggal dunia, 27 luka berat, 1.335 orang luka ringan. dan kerugian materil Rp 1,048 miliar.

’’Korban meninggal dunia mengalami penurunan sebanyak 69 persen, luka berat naik 119 persen, luka ringan turun 37 persen,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, Rabu (30/10).

Jenis kecelakaan selama operasi 14 hari itu didominasi tabrak depan samping sebanyak 203 kejadian, tabrak depan-depan 113 kejadian, depan-belakang 112 kejadian.

Adapun waktu kejadian terjadi pada pukul 06.00-09.00 WIB dengan jumlah 113 kejadian. Lalu, pukul 15.00-18.00 WIB ada sebanyak 94 kejadian, dan pukul 09.00-12.00 WIB ada 86 kejadian.

Jika diperingkat lokasi kejadian mengacu wilayah hukum Polres, jumlah kejadian tertinggi di Polrestabes Surabaya jumlahnya 26 kejadian dengan 2 korban meninggal dunia, 1 luka berat, dan 32 luka ringan. Kedua, Polres Gresik sebanyak 23 kejadian. Ketiga, Polres Tuban ada 22 kejadian.

“Pelanggaran lalu lintas yang ditindak roda dua yang didominasi pengendara tanpa menggunakan helm jumlahnya sebanyak 50.202 pelanggaran. Disusul pengendara di bawah umur 17.381 pelanggaran, dan melawan arus 13.119 pelanggaran,” tegasnya.

Untuk kendaraan roda empat, pelanggaran didominasi tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt) sebanyak 3.624 pelanggaran, dan melanggar lampu lalu lintas 2.966 pelanggaran.

Sementara itu, hasil analisis dan evaluasi (Anev) pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024, dari fakta dan data bisa menekan angka kecelakaan dengan tingkat pelanggaran yang tinggi. ’’Artinya, memang dibutuhkan keseriusan kita dan juga empati dari masyarakat, untuk tidak melakukan perilaku-perilaku pelanggaran yang ada di depan mata, khususnya yang memang kasat mata untuk kita bisa mencegah,” ungkapnya.

Ke depan, lanjut dia, tentu dengan berbagai pola mulai preemtif, preventif sampai penegakan hukum ini diharapkan mampu menekan tingkat fatalitas dari korban kecelakaan lalu lintas. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.