KabarBaik.co – Sebanyak 150 kepala desa di kabupaten Bojonegoro telah diperiksa Kejaksaan Negeri Bojonegoro (Kejari) terkait dugaan korupsi pengadaan mobil siaga.
Dari ke 150 kepala desa tersebut merupakan penerima bantuan keuangan khusus desa (BKKD) Tahun anggaran 2022 dari pemerintah kabupaten Bojonegoro sebesar Rp 250 juta perdesa untuk pembelian satu unit mobil siaga desa.
Dari pencairan BKKD Mobil siaga tahun anggaran 2022 sebanyak 384 Desa menjadi penerima bantuan mobil siaga. “Sampai dengan saat ini kita (Kejari Bojonegoro) telah memeriksa 150 kepala desa penerima bantuan mobil siaga,” ujar Aditya Sulaiman kasi Pidsus Kejari Bojonegoro, Selasa (28/5).
Pada hari ini, Selasa (28/5) Kejari Bojonegoro kembali memeriksa sebanyak 22 kepala desa di kecamatan Kedungadem. Dari jumlah tersebut 19 desa hadir dalam pemeriksaan. Sementara tiga desa diantaranya tidak hadir dengan alasan dua kepala desa sakit dan satu sedang melakukan ibadah haji.
“Jadi hari ini kita memanggil 22 kades di kecamatan kedungadem namun yang bisa hadir 19, dan tiga berhalangan karna sakit jantung dan ibadah haji,” tambah kasi pidsus.
Aditya menambahkan, guna mempercepat pemeriksaan dugaan mobil siaga ini, pihak kejaksaan setiap harinya akan memanggil dan memeriksa seluruh kades di satu kecamatan penerima BKKD Mobil siaga.
“Jadi setiap harinya kita memanggil seluruh kades penerima di satu kecamatan untuk mempercepat penyidikan dugaan korupsi mobil siaga ini,”
Hingga saat ini, total uang cashback yang telah dikembalikan ke kejaksaan negeri Bojonegoro mencapai Rp 1,8 Milyar. Rata – rata setiap desanya mengembalikan uang casback mobil siaga dari penyedia sebesar Rp 15 juta.(*)
