KabarBaik.co – Polisi menetapkan empat tersangka kasus pengeroyokan terhadap wartawan dan staf Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di kawasan PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Jawilan, Kabupaten Serang. Dua di antaranya merupakan anggota Brimob Polda Banten.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kmengatakan, keempat pelaku terdiri atas dua sekuriti perusahaan berinisial KA dan BA, serta dua oknum Brimob berinisial TG dan TR. Mereka telah diamankan tidak lama setelah insiden di area perusahaan peleburan tembaga itu.
“Semuanya sudah jadi tersangka. Dua merupakan oknum anggota Brimob dan dua lainnya sekuriti internal perusahaan,” kata Condro kepada awak media, Jumat (22/8).
Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang menjadi korban, Yakni, empat staf Humas KLH dan seorang wartawan. Dua anggota Brimob yang terlibat ditangani oleh Polda Banten, sementara dua sekuriti ditahan di Mapolres Serang. Polisi juga masih memburu pelaku lain yang diduga berasal dari ormas serta warga sekitar pabrik.
Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menegaskan dua oknum Brimob sudah diperiksa Propam Polda Banten. Dia menjelaskan, soal keberadaan mereka di pabrik merupakan bagian dari tugas pengamanan perusahaan sesuai surat perintah.
Sementara itu, kasus ini memicu reaksi dari publik. Bahkan, kalangan pers dari berbagai media di Banten menggelar aksi di depan Mapolda Banten, menuntut pengusutan tuntas kasus yang melibatkan aparat kepolisian tersebut. Mereka membawa poster kecaman dan menyerukan agar semua pelaku kekerasan ditangkap, termasuk aktor intelektual di balik insiden tersebut.
”Katanya presisi, kok mengintimdiasi.” Demikian salah satu bunyi poster yang mereka bentangkan.
Rifqi, wartawan yang menjadi korban, menceritakan detik-detik pengeroyokan yang dialaminya. Dia menyatakan, setelah melakukan doorstop dengan pejabat KLH, para jurnalis diarahkan oleh sekuriti perusahaan menuju area parkir.
“Memang sejak awal kami sudah merasa firasat tidak baik. Saat dikawal satpam perusahaan menuju parkir, ternyata di sana sudah banyak orang menunggu. Dari sebelah kanan ada orang, dari depan pabrik juga sudah banyak orang. Jadi kami benar-benar dikerumuni di tengah-tengah halaman parkir,” kata Rifqi.
Di lokasi itu, lanjut Rifqi, staf Humas KLH langsung dipiting oleh petugas perusahaan dan beberapa orang lainnya ikut memukul. Sementara ia sendiri dikejar dan dipukuli oleh orang tidak dikenal. Peristiwa itu terjadi sangat cepat. Saat rombongan hendak pulang, beberapa wartawan sudah sempat naik motor, tapi tiba-tiba langsung diserang.
”Saya dikejar, dipukul, sementara teman-teman lain ada yang lari menyelamatkan diri. Humas KLH dipiting, dipukul, benar-benar dikeroyok di hadapan kami. Itu kejadiannya begitu cepat dan sangat brutal,” ujarnya. (*)






