KabarBaik.co – Komitmen Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus berlanjut. Di tahun 2025 ini, sebanyak 5.446 pelaku UMKM perseorangan di Kabupaten Kediri mendapatkan bantuan permodalan untuk pengembangan usaha mereka.
Santoso, Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa bantuan ini diberikan dalam bentuk bantuan sosial dengan nominal yang bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp5 juta.
“Pemberian bantuan modal ini sebagai upaya Mas Dhito untuk mendorong pengembangan usaha teman-teman pelaku UMKM,” ujar Santoso, Kamis (12/6).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.882 UMKM telah menerima pencairan bantuan. Selain kepada perseorangan, bantuan juga diberikan kepada kelompok UMKM dalam bentuk hibah alat produksi, dengan nilai bantuan antara Rp 20 juta hingga Rp 50 juta. Tahun ini, dari target 33 kelompok, sebanyak 3 kelompok telah terealisasi.
“Penyaluran bantuan ini dilakukan tiap tahun melalui APBD maupun melalui program CSR dari perusahaan-perusahaan,” jelasnya.
Tahun dengan penyaluran bantuan terbesar terjadi pada 2021, saat Kabupaten Kediri gencar melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Saat itu, sebanyak 8.327 UMKM menerima bantuan sosial, dan sejak 2021 hingga 2024, 100 kelompok UMKM telah mendapatkan hibah alat produksi.
Tak hanya bantuan modal, perhatian Mas Dhito juga menyasar aspek legalitas dan inovasi produk. Pemkab Kediri aktif mendorong pelaku UMKM mengurus NIB, PIRT, merk, BPOM, hingga sertifikasi halal. Fasilitas rumah produksi di Pare disiapkan sebagai pusat pendampingan untuk sertifikasi BPOM.
“Setiap hari Rabu kami buka pendampingan. Untuk jadwalnya, Garasi Papar pada minggu pertama, Pare minggu kedua, Grogol minggu ketiga, dan Ngadiluwih minggu keempat,” tutup Santoso.(*)