KabarBaik.co — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus bekerja tanpa henti dalam proses identifikasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang terjadi pada Senin(29/9).
Hingga Minggu (12/10) pagi, total 51 jenazah telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima tim.
Dalam proses terbaru pada Jumat malam (10/10/), tim DVI berhasil mengenali tiga kantong jenazah tambahan, yang terdiri dari dua jenazah utuh dan satu bagian tubuh (body part). Proses identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan medis, analisis gigi, serta uji DNA untuk memastikan keakuratan hasil.
Kabid Dokkes Polda Jatim sekaligus Komandan DVI Kombes Khusnan Marzuki menjelaskan bahwa kantong jenazah bernomor PM RSB B-031 teridentifikasi sebagai Moh. Alfin Mutawakkilalallah, 17, santri asal Desa Lomaer, Blega, Bangkalan. Identifikasi dilakukan berdasarkan kecocokan data medis dan gigi dengan nomor AM 051.
Kemudian, kantong jenazah PM RSB B-049 berhasil dikenali sebagai Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil, 15, warga Dusun Tegal Gebang, Desa Sukorejo, Bangsalsari, Jember.
Sementara itu, satu bagian tubuh atau body part bernomor PM 056.1 diketahui milik Mochammad Haikal Ridwan, 14, santri asal Dusun Barat Leke, Desa Sendang Dajah, Labang, Bangkalan. Pencocokan identitas dilakukan melalui hasil uji DNA dan data medis korban.
Selanjutnya, pada Sabtu malam (11/10), tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah tambahan atas nama Muhammad Ridwan Sahari, 14, santri asal Sidoarjo. Jenazah tersebut dipastikan melalui pemeriksaan DNA dan medis gigi di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.
“Update dari proses identifikasi kantong jenazah hari ini, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengenali satu jenazah santri Ponpes Al Khoziny,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast dalam konferensi pers di Surabaya, Sabtu (11/10) malam.
Dengan tambahan tersebut, hingga Minggu (12/10) jumlah korban yang telah terverifikasi mencapai 51 jenazah. Sementara itu, proses identifikasi terhadap sisa kantong jenazah lainnya masih terus dilakukan, agar seluruh korban dapat dikenali dan diserahkan kepada keluarga masing-masing. (*)