6 Tipe Orang yang Sering Overthinking: Apakah Kamu Salah Satunya?

Reporter: Lilis Dewi
oleh -70 Dilihat
Foto Freepik

KabarBaik.co- Overthinking, atau yang sering disingkat OVT, merupakan kecenderungan berpikir secara berlebihan yang kerap mewarnai kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan anak muda.

Berpikiran jernih dan merencanakan masa depan memang penting, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, overthinking dapat berakibat negatif pada kesehatan mental dan emosional.

Berikut adalah 6 tipe orang yang sering overthinking:

1. Tipe Pikir Terburuk

Tipe ini selalu membayangkan skenario terburuk dalam setiap situasi. Mereka terus-menerus mencemaskan hal-hal yang mungkin terjadi, meskipun kecil kemungkinannya.

Contohnya, mereka khawatir gagal dalam ujian, takut dihina orang lain, atau cemas tentang masa depan.

2. Tipe Analisis Berlebihan

Tipe ini selalu menganalisis setiap situasi secara berlebihan. Mereka memikirkan semua kemungkinan dan konsekuensi, hingga sulit mengambil keputusan.

Contohnya, mereka terlalu lama memilih baju untuk pergi ke pesta, memikirkan setiap kata yang ingin diucapkan dalam rapat, atau terlalu lama menimbang pro dan kontra dari setiap pilihan.

3. Tipe Perfeksionis

Tipe ini selalu ingin semuanya sempurna dan tidak pernah merasa puas dengan hasil karyanya. Mereka terus-menerus mengkritik diri sendiri dan orang lain, dan merasa cemas jika tidak mencapai standar yang tinggi.

Contohnya, mereka menghabiskan waktu berjam-jam mengerjakan tugas hanya untuk mendapatkan hasil yang sempurna, terus-menerus mengkritik penampilan mereka sendiri, atau tidak pernah merasa cukup baik dalam apa pun yang mereka lakukan.

Baca juga:  5 Cara Ini Efektif untuk Menghindari Overthinking

4. Tipe Pengontrol

Tipe ini ingin mengendalikan segala sesuatu dan merasa cemas jika sesuatu di luar kendali mereka. Mereka sulit untuk melepaskan kendali dan mempercayai orang lain.

Contohnya, mereka ingin selalu mengetahui apa yang dilakukan pasangannya, sulit untuk mendelegasikan tugas kepada orang lain, atau terlalu stres ketika rencana mereka berubah.

5. Tipe Penunda

Tipe ini selalu menunda-nunda pekerjaan dan tugas, karena takut gagal atau dikritik. Mereka terlalu banyak berpikir tentang bagaimana cara mengerjakan sesuatu, hingga akhirnya tidak mengerjakannya sama sekali.

Contohnya, mereka menunda mengerjakan tugas sekolah sampai menit-menit terakhir, terlalu lama memilih topik untuk presentasi, atau sulit untuk memulai proyek baru karena takut gagal.

6. Tipe Berpikiran Negatif

Tipe ini selalu melihat sisi negatif dari segala sesuatu dan sulit untuk fokus pada hal-hal positif. Mereka cenderung pesimis dan mudah putus asa.

Contohnya, mereka selalu fokus pada kekurangan diri sendiri, sulit untuk melihat kebaikan dalam situasi sulit, atau selalu merasa bahwa hal-hal buruk akan terjadi pada mereka.

Apakah Kamu Salah Satunya?

Jika anda sering mengalami beberapa ciri-ciri di atas, mungkin anda memiliki kecenderungan untuk overthinking.

Perlu diingat bahwa overthinking adalah hal yang normal dan sesekali dialami oleh semua orang. Namun, jika overthinking sudah mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi, penting untuk mencari bantuan profesional.

Baca juga:  5 Cara Ini Efektif untuk Menghindari Overthinking

Tips Mengatasi Overthinking:

1. Kenali tanda-tanda overthinking: Langkah pertama adalah menyadari kapan anda sedang overthinking. Beberapa tanda-tanda overthinking diantaranya:

  • Terus memikirkan masalah yang sama berulang-ulang tanpa solusi.
  • Membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi.
  • Merasa cemas dan khawatir secara berlebihan.
  • Sulit untuk mengambil keputusan.
  • Sulit untuk fokus pada hal lain.
  • Merasa lelah dan terdrained secara mental.

2. Batasi waktu overthinking: Alokasikan waktu tertentu untuk memikirkan masalah yang sedang anda hadapi. Misalnya, tetapkan waktu 15 menit setiap sore untuk memikirkan masalah tersebut. Di luar waktu tersebut, usahakan untuk mengalihkan perhatian anda.

3. Tantang pikiran negatif: Ketika anda overthinking, biasanya muncul pikiran-pikiran negatif. Cobalah untuk menantang pikiran negatif tersebut dengan bukti atau logika. Misalnya, jika anda berpikir “Saya pasti akan gagal dalam presentasi ini”, tanyakan pada diri sendiri “Apakah saya sudah mempersiapkan diri dengan baik? Apakah saya pernah gagal sebelumnya dalam presentasi?”.

4. Fokus pada solusi: Daripada hanya memikirkan masalah, cobalah untuk memikirkan solusi. Tuliskan beberapa solusi yang mungkin bisa anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Mindfulness dan relaksasi: Latihan mindfulness dan relaksasi dapat membantu anda untuk melepaskan diri dari pikiran yang berlebihan. Beberapa teknik relaksasi yang bisa dicoba seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.

Baca juga:  5 Cara Ini Efektif untuk Menghindari Overthinking

6. Alihkan perhatian Anda: Ketika anda mulai overthinking, cobalah untuk mengalirkan perhatian anda ke hal lain. Lakukan aktivitas yang anda sukai, seperti olahraga, membaca, mendengarkan musik, atau bertemu dengan teman.

7. Berbicara dengan orang lain: Berbicara dengan teman, keluarga, atau terapis tentang apa yang anda rasakan dapat membantu anda untuk melihat permasalahan dari perspektif yang berbeda.

8. Cari bantuan profesional: Jika overthinking sudah parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu anda untuk mengembangkan strategi mengatasi overthinking yang efektif.

Hal lain yang perlu diingat:

  • Overthinking adalah kebiasaan yang bisa diubah. Dengan latihan dan kesadaran diri, anda bisa mengatasi overthinking dan menjalani hidup lebih tenang.
  • Jangan menyalahkan diri sendiri saat anda overthinking. Semua orang pernah mengalaminya.
  • Bersabarlah pada diri sendiri. Mengubah kebiasaan membutuhkan waktu dan usaha.

Catatan:

Informasi ini hanya untuk edukasi dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau psikolog anda sebelum mencoba strategi mengatasi overthinking, terutama jika anda

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.