620 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Pulau Taliabu

Editor: Gagah Saputra
oleh -156 Dilihat
Banjir di Kabupaten Pulau Taliabu

KabarBaik.co – Lebih dari 600 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, hingga Senin kemarin (27/5). Kejadian ini terjadi setelah adanya hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis pekan lalu (16/5), pukul 02.00 WIT.

Berdasarkan data per Senin (27/5) populasi terdampak berjumlah 620 jiwa atau 155 KK. Tidak ada laporan adanya korban jiwa atau pun mereka yang luka akibat banjir. Saat banjir terjadi, tinggi muka air sekitar 50 cm yang merendam dua desa, yakni Desa Talo dan Desa Wayo. Keduanya berada di Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.

Selain itu, kerugian telah didata oleh BPBD yang menyebutkan
gorong-gorong penghubung Jalan Desa Talo dan Desa Wayo terputus, jembatan penghubung Rumah Sakit Ratahaya dan Desa Bobong tidak bisa dilalui kendaraan, serta satu jembatan penghubung Dusun Bobong dengan Dusun Fangahu rusak ringan. Kondisi tersebut membuat jalur lalu lintas kendaraan menjadi terhambat.

BPBD Kabupaten Pulau Taliabu bersama TNI, Polri, dan unsur terkait melakukan kerja bakti bersama masyarakat dan membuat jalan darurat. BPBD juga melakukan pemutakhiran data terhadap rumah warga pada Desa Bobong dan Desa Wayo.

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu agar selalu waspada terhadap potensi banjir susulan yang masih bisa terjadi.

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan terus berupaya mencari satu warga yang masih dinyatakan hilang atas bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Kamis (23/5). Adapun korban yang sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia hingga hari ini, Selasa (28/5) ada sebanyak enam orang.

Sementara itu, wilayah terdampak berdasarkan pendataan sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meliputi 7 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Baturaja Barat, kemudian 3 desa dan 6 kelurahan di Kecamatan Baturaja Timur, selanjutnya 7 desa di Kecamatan Lubuk Batang, berikutnya 3 desa di Kecamatan Peninjauan.

Baca juga:  Diguyur Hujan 2 Jam, Wilayah Driyorejo Gresik Banjir

Adapun 2 desa di Kecamatan Sosoh Buay Rayap juga terdampak, kemudian 5 desa di Kecamatan Muara Jaya, selanjutnya 18 desa di Kecamatan Semidang Aji, berikutnya ada 7 desa di Kecamatan Lengkiti dan sisanya di Kecamatan Pengandonan masih dalam pendataan.

BNPB juga merangkum rumah yang terdampak ada sebanyak 12.909 unit dimana 110 rumah mengalami rusak berat dan 12 rusak sedang. Selain itu sebanyak 41 fasilitas ibadah serta 15 gedung fasilitas umum milik pemerintah, 43 perternakan, 23 jembatan, 141 toko/warung, 118 hektar lahan pertanian/perkebungan dan lainnya turut terdampak oleh bencana yang dipicu oleh faktor cuaca itu.

Dari sekian banyak rumah terdampak itu ada 55.879 warga yang terdampak, dimana 12.849 jiwa mengungsi. Hingga siaran pers ini diturunkan, seluruh warga pengungsi itu telah berangsur kembali ke rumah mereka masing-masing kecuali yang rumahnya rusak berat atau hanyut oleh banjir.

Adapun kondisi mutakhir saat ini untuk wilayah OKU bagian hulu seperti kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay, Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan, kedaton Peninjauan Raya terpantau banjir telah surut dan menuju fase pemulihan. Sedangkan untuk OKU wilayah hilir seperti sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya masih terdapat genangan dengan tinggi muka air kurang lebih 30 sentimeter dan diperkirakan akan surut dalam 1-2 hari kedepan.

Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang di OKU, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turun ke lokasi terdampak pada hari ini, Selasa (28/5). Saat siaran pers ini disusun, Kepala BNPB dan rombongan sudah tiba di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada pukul 09.00 WIB, dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi terdampak di Kabupaten OKU.

Baca juga:  Tanggap Bencana, Kapolres Bojonegoro Pantau Langsung Luapan Bengawan Solo di Desa Ngulanan

Setibanya di Kabupaten OKU, Kepala BNPB akan memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir bandang dengan Pj. Bupati OKU dan seluruh unsur forkopimda Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten OKU yang dilanjutkan peninjauan lokasi terdampak termasuk pengungsian warga.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala BNPB juga akan menyerahkan secara simbolis bantuan berupa logistik dan peralatan berupa makanan siap saji 300 paket, sembako 300 paket, hygiene kit 300 paket, family kit 300 paket, selimut 300 lembar, matras 300 lembar, kasur lipat 100 unit, velbed 50 unit, tenda keluarga 30 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet dan mesin 1 unit, genset 2 unit, _light tower_ 2 unit, penjernih air portable 10 unit, pompa alkon 5 unit dan pompa apung 5 unit. Seluruh bantuan tersebut merupakan dukungan tahap kedua yang diserahkan BNPB ditambah Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah.

Pada kesempatan yang sama, BNPB juga akan memberikan dukungan untuk dua wilayah lain di Sumatera Selatan yang dilanda bencana hidrometeorologi basah secara bertubi-tubi sejak sepekan terakhir. Penyerahan dukungan ini akan dilakukan bersamaan dengan pemberian bantuan kepada Pemerintah Kabupaten OKU oleh Kepala BNPB.

Adapun dukungan yang pertama akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) berupa DSP senilai 250 juta rupiah berikut logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji 300 paket, sembako 300 paket, hygiene kit 300 paket, family kit 300 paket, selimut 300 lembar, matras 300 lembar, kasur lipat 100 unit, velbed 50 unit, tenda keluarga 30 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet dan mesin 1 unit, genset 2 unit, _light tower_ 2 unit, penjernih air portable 10 unit, pompa alkon 5 unit dan pompa apung 5 unit.

Baca juga:  BNPB Ingatkan Pentingnya Latihan Kesiapsiagaan Bencana

Sebagian wilayah Kabupaten OKUS sendiri dilanda banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (22/5). Sedikitnya enam desa di tiga kecamatan terdampak banjir.

Atas bencana tersebut, dilaporkan dua warga meninggal dunia dan 1.001 jiwa terdampak banjir. Adapun sebanyak dua unit rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan tiga jembatan rusak. Selain itu 99 hektar area persawahan juga turut terendam banjir.

Berikutnya BNPB juga akan menyerahkan dukungan DSP senilai 200 juta untuk penanganan banjir yang melanda Kabupaten Muara Enim. Selain DSP, BNPB juga akan memberikan dukungan logistik dan peralatan berupa makanan siap saji 200 paket, sembako 200 paket, hygiene kit 200 paket, selimut 200 lembar, sabun cair 1.080 boto, tenda keluarga 50 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet dan mesin 1 unit, genset 2 unit, _light tower_ 2 unit, penjernih air portable 10 unit, pompa alkon 5 unit dan pompa apung 5 unit.

Banjir yang terjadi di Muara Enim sendiri terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu pada Selasa (21/5). Sebanyak 8.385 warga yang tinggal di empat desa dan dua kelurahan terdampak banjir. Atas bencana itu sebanyak 1.887 rumah terendam dengan tinggi muka air bervariasi antara 40-300 sentimeter. Adapun kondisi mutakhir saat ini banjir sudah berangsur surut.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.