KabarBaik.co – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025. Rencanya ormas Islam tertua di Indonesia ini mulai melaksanakan salat Tarawih pada Jumat malam (28/2). Sementara, Pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil sidang isbat Kementrian Agama (Kemenag) dengan menggunakan metode rukyatul hilal pada Jumat petang.
Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro Bidang Kebijakan Publik, Solikin Jamik mengatakan, pihaknya sangat menghormati jika terjadi perbedaan pada awal Ramadan tahun ini. “Kami sangat menghormati, saudara muda kita (NU) maupun pemerintah. Perbedaan awal bulan tidak ada yang harus dipermasalahkan,” kata Solikin, Jumat (28/2).
Menurut Solikin, bagi umat muslim yang terpenting adalah menjaga ukhuwah Islamiyah dan saling kolaborasi tanpa ada pertentangan. Itulah prinsip dasar Muhammadiyah. “Sebelumnya PP Muhammadiyah sudah mengirim makulmat dan istruksi terkait penetapan awal puasa. Semuanya harus tinduk dan patuh pada instruksi itu. Tetap menjaga keakraban, kerukunan, tidak ada yang merasa paling benar,” tandas Solikin. (*)