Ada Mantan Pimpinan KPK! Wajah Baru Bank Jatim, Misi Baru Bangun Ekonomi Daerah Lebih Inklusif

oleh -614 Dilihat
PENGURUS BARU BANK JATIM
Gubernur Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama jajaran pengurus baru Bank Jatim hasil RUPS tahun 2025

KabarBaik.co- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi mengumumkan jajaran pengurus baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (22/5). Pergantian jajaran pengurus ini menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi kelembagaan Bank Jatim menuju peran yang lebih strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, sejalan dengan visi besar “Jatim Gerbang Baru Nusantara”.

Susunan baru ini sekaligus menjadi penanda hadirnya struktur organisasi yang lebih kuat dan adaptif, salah satunya dengan ditambahkannya posisi Wakil Direktur Utama, sebagai hasil dari proses pengembangan dalam kerangka Kelompok Usaha Bank (KUB) yang telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut Susunan Direksi Baru Bank Jatim 2025:

Jajaran Direksi

  • Direktur Utama: Winardi Legowo
  • Wakil Direktur Utama: Arief Wicaksono
  • Direktur Bisnis Mikro, Ritel & Usaha Syariah: Tonny Prasetyo
  • Direktur Kepatuhan: Umi Rodiyah
  • Direktur Keuangan, Treasury & Global Service: Wahyukusumo Wisnubroto
  • Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan: Arif Suhirman
  • Direktur IT Digital & Operasional: Wiweko Probojakti
  • Direktur Manajemen Risiko: Wioga Adhiarma Aji

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama Independen: Adi Sulistyowati
  • Komisaris: Adhy Karyono
  • Komisaris Independen: Muhammad Mas’ud, Dadang Setiabudi, Asri Agung Putra, Nurul Ghufron

Dewan Pengawas:

  • Ketua Dewan Pengawas Syariah: KH Afifuddin Muhajir
  • Anggota Dewan Pengawas Syariah: Prof. Muhammad Nasih, Ir. Tahmid Mashudi

Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa penyusunan struktur baru ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi dan penguatan internal Bank Jatim, terutama dalam mengintegrasikan peran terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) se-Jatim dalam satu ekosistem perbankan yang lebih sinergis.

“Kami berharap seluruh jajaran direksi dan komisaris yang baru mampu bekerja secara solid, produktif, dan progresif untuk memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi Jatim, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tegas Khofifah.

Ia menambahkan bahwa RUPS bukan hanya forum pertanggungjawaban korporasi, tetapi juga momentum evaluasi dan refleksi terhadap capaian Bank Jatim dalam mendukung pembangunan daerah.

“Arah besar menuju Gerbang Baru Nusantara harus menjadi motivasi kuat Bank Jatim untuk menjadi penggerak utama dalam pembangunan konektivitas ekonomi di kawasan timur Indonesia,” tambahnya.

Khofifah juga menegaskan, Bank Jatim kini diposisikan sebagai katalisator dalam berbagai proyek strategis nasional dan daerah, termasuk sektor maritim, logistik, kawasan industri, pelabuhan, hingga pendanaan proyek-proyek transportasi dan ekonomi khusus.

Dalam laporan keuangan tahun buku 2024, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,281 triliun, menjadikannya sebagai bank pembangunan daerah dengan kinerja laba tertinggi secara nasional.

Tak hanya laba, indikator kinerja lainnya juga menunjukkan tren positif. Total aset Bank Jatim naik 13,76 persen menjadi Rp 118,14 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh signifikan menjadi Rp 90,02 triliun. Kredit yang disalurkan (KYD) meningkat menjadi Rp 75,35 triliun.

Peningkatan ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dan investor terhadap Bank Jatim, serta kemampuan bank dalam menjaga kualitas ekspansi usaha secara berkelanjutan. “Capaian ini merupakan momentum untuk terus meningkatkan efisiensi, inovasi layanan, serta memperkuat kontribusi Bank Jatim terhadap pertumbuhan ekonomi riil di daerah,” ucap Khofifah.

Khofifah menyebut, saat ini, Jawa Timur telah menegaskan posisinya sebagai Center of Gravity Ekonomi Indonesia. Dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di tengah tantangan global, Jatim terus menunjukkan daya saingnya.

Data BPS menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 5,03% (yoy), lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi besar lainnya dan tetap menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional.

Selain itu, realisasi investasi di Jawa Timur juga terus menunjukkan tren positif, dengan nilai mencapai Rp 147,3 triliun sepanjang 2024, atau naik 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Dukungan dari Bank Jatim dalam pembiayaan dan layanan perbankan adaptif menjadi krusial dalam menjaga momentum pertumbuhan ini,” jelas Khofifah.

Bank Jatim juga telah meluncurkan inisiatif GASPOL UMKM (Gerakan Solusi Permodalan) sebagai langkah konkret dalam mendorong inklusi keuangan. Program ini menyasar sektor UMKM sebagai pilar utama perekonomian masyarakat dan instrumen ketahanan ekonomi daerah. “Keberpihakan kepada sektor UMKM adalah bukti komitmen Bank Jatim dalam membangun perekonomian yang merata dan inklusif,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Direktur Utama Winardi Legowo menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan, serta komitmen untuk membawa Bank Jatim semakin maju. “Kami akan terus memperbaiki, memperkuat, dan memperluas dampak Bank Jatim dalam mendukung kemajuan provinsi Jawa Timur. Bank Jatim akan tumbuh bersama pelaku usaha, hadir di tengah masyarakat, dan menjadi institusi keuangan yang kuat secara finansial dan sosial,” ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.