Air Sumur Warga Ploso Lor Masih Berbau, DPRD Kediri Siapkan Solusi Permanen

oleh -74 Dilihat
79217ac0 8b31 4a68 a96d 3bf26443d0f8
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, Totok Minto, bersama anggota dan dinas terkait saat meninjau sumur warga Ploso Lor. (Muhamad Dastian Yusuf)

KabarBaik.co – Air sumur milik warga Desa Ploso Lor, Plosoklaten, masih menimbulkan bau tak sedap meski sudah dilakukan sejumlah perbaikan. Menyikapi hal ini, DPRD Kabupaten Kediri memastikan akan mencari solusi permanen agar masyarakat tak lagi dirugikan.

Komisi III DPRD Kabupaten Kediri bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bappeda turun langsung meninjau lokasi pada Rabu (17/9). Ketua Komisi III DPRD Totok Minto menegaskan pihaknya tidak hanya mengandalkan laporan tertulis, tetapi perlu memastikan kondisi riil di lapangan.

“Sebagai wakil rakyat, tentu kita turun langsung melihat kebenarannya. Apakah memang ada bau? Dari mana asalnya? Bagaimana solusinya? Itu yang perlu kita pikirkan. Setelah ini pasti ada tindak lanjutnya,” ujar Totok.

Ia menyebut DPRD akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama DLH, Bappeda, camat, lurah, hingga manajemen PT Sinergi Gula Nusantara Kebun Dhoho. Harapannya, forum ini bisa merumuskan langkah terbaik agar masyarakat kembali nyaman.

“Harapan kita masyarakat bisa benar-benar nyaman kembali seperti semula. Ibaratnya penyakitnya di mana, obatnya harus yang benar di mana. Itu yang kita dorong melalui RDP nanti,” imbuhnya.

Anggota Komisi III, Widyoharsono bahkan mengusulkan solusi teknis berupa pembangunan sumur dalam. Menurutnya, penyediaan sumur submersible dengan kedalaman 70–100 meter bisa jadi alternatif jangka panjang meski membutuhkan biaya besar.

“Kalau bisa dibuatkan sumur submersible 6 sampai 8 dim dengan kedalaman 100 meter. Insyaallah airnya bagus dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Kalau dikembangkan, bisa ditambah jaringan pipa dengan swadaya warga,” jelasnya.

Kepala Desa Ploso Lor, Pujiyono, mengonfirmasi hasil uji 17 titik sumur yang beragam. Hanya satu titik, di rumah warga bernama Munaim, yang dinyatakan layak minum.

“Dari 17 titik, ada 5 yang airnya benar-benar jernih, 12 cukup bagus, tapi hanya 1 yang hasil labnya layak minum. Sisanya, meski jernih, tetap ada keluhan berbau atau bercampur minyak,” terang Pujiyono.

Warga pun masih enggan memanfaatkan sumur bantuan pabrik. “Di rumah saya sumurnya ditutup karena masih bau, walaupun terlihat jernih. Waktu dibuatkan dulu hanya dikuras, tapi hasilnya tetap sama,” keluh Edi (37), warga Bintoro.

Sementara Munaim (51), meski sumurnya dinyatakan siap minum, tetap memilih berhati-hati. “Kalau dilihat baunya, rasanya tetap beda. Saya sendiri tidak berani merasakan. Kata Pak Camat, kalau meragukan ya jangan dipakai, pakai saja air drop. Tapi air drop itu pun masih berbau,” ungkapnya.

DPRD memastikan semua masukan warga akan dibawa ke forum resmi bersama instansi terkait. “Faktanya, meski pabrik sudah beritikad baik dan pemerintah memberikan bantuan air, tetap ada warga yang terdampak. Itu yang harus kita carikan solusi permanen,” tegas Totok Minto.

Dengan adanya RDP, DPRD berharap lahir langkah konkret yang tidak hanya menenangkan warga, tetapi juga benar-benar menyelesaikan persoalan kualitas air di Ploso Lor. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.