KabarBaik.co – Alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah pusat untuk Kabupaten Bojonegoro belum mencukupi untuk kebutuhan pertanian pada tahun ini. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro mencatat kebutuhan pupuk bersubsidi Kabupaten Bojonegoro sebanyak 196.787 ton.
Kepala DKPP Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan, dalam sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK), kebutuhan pupuk bersubsidi Kabupaten Bojonegoro tercatat sebanyak 196.787 ton. Namun, kuota yang diberikan oleh pemerintah hanya 116.072 ton.
“Sehingga alokasi pupuk bersubsidi yang kami dapat dari pemerintah pusat tidak mencukupi untuk kebutuhan yang tercatat,” kata Helmy, Rabu (8/1). Menurutnya, ada tiga jenis pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah pusat kepada Kabupaten Bojonegoro, yaitu pupuk urea, NPK, dan pupuk organik.
Rinciannya, lanjut Helmy, untuk jenis pupuk urea kebutuhannya sebanyak 65.661 ton, NPK 72.644 ton, dan pupuk organik 58.482 ton. Sementara, alokasi masing-masing jenis pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Bojonegoro, yaitu pupuk urea sebanyak 55.893 ton, NPK 42.141 ton, dan pupuk organik 18.083 ton.
Menurut Helmy, secara persentase, alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis urea hanya 85,12 persen, pupuk NPK sebanyak 58,01 persen, dan pupuk organik sebesar 30,84 persen. “Sedangkan secara tonase selisihnya kurang 80.715 ton dari total kebutuhan sebesar 312.859 ton,” ujar Helmy.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) DKPP Kabupaten Bojonegoro, Imam Nurhamid menjelaskan kebutuhan bibit padi dan periode tanam. Menurutnya, rata-rata petani melakukan dua kali tanam. Jika mengacu data per September 2024, lahan tanaman padi se-Bojonegoro seluas 160.042 hektare.
Imam menjelaskan, kebutuhan bibit padi dalam satu musim tanam sebanyak 25 kilogram per hektare. Dengan begitu, maka jumlah keseluruhan kebutuhan bibit padi dalam dua kali tanam sekira 4.001.050 kilogram. “Dari perhitungan ini, kebutuhan bibit padi dalam dua kali tanam diperkirakan mencapai 4 juta kg lebih,” tandas Imam. (*)