KabarBaik co- Banyak orangtua khawatir dengan gigitan nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah pada anak. Namun, penggunaan losion atau obat nyamuk semprot yang umumnya mengandung bahan kimia kuat justru membuat orangtua ragu, aman kah digunakan untuk si kecil?
Perhatikan Usia Anak:
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan losion anti nyamuk pada bayi dan anak kecil harus disesuaikan dengan usia:
Perhatikan Kandungan:
Tidak semua anti nyamuk cocok untuk bayi. Hindari produk yang mengandung DEET (Diethyltoluamide) dengan konsentrasi tinggi (di atas 30%) karena berisiko menyebabkan iritasi kulit. Pilihan yang lebih aman adalah produk dengan kandungan picaridin (maksimum 20%) atau bahan alami seperti citronella, sereh, dan eucalyptus.
Jenis dan Bentuk Anti Nyamuk:
- Lotion: Pilihan umum yang mudah diaplikasikan. Pilih losion khusus bayi yang teruji klinis dan hipoalergenik.
- Patch/Sticker: Praktis dan tahan lama, namun pastikan ukurannya pas dan tidak mengganggu si kecil.
- Kelambu: Melindungi bayi saat tidur di tempat terbuka. Pilih kelambu yang tipis dan mudah dirawat.
Tips Penggunaan:
- Baca aturan pakai dengan seksama.
- Lakukan tes alergi terlebih dahulu dengan mengoleskan sedikit produk di area kecil di lengan bayi dan tunggu reaksinya selama 24 jam.
- Hindari penggunaan di area wajah, mata, dan mulut bayi.
- Ulangi pemakaian sesuai instruksi, umumnya setiap 4-8 jam.
Pencegahan Lain:
Selain menggunakan anti nyamuk, orangtua juga bisa melakukan upaya lain untuk mencegah gigitan nyamuk, seperti:
- Mengurangi genangan air di sekitar rumah.
- Menggunakan kelambu saat bayi tidur.
- Memasang kasa anti nyamuk pada jendela dan pintu.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti sereh atau lavender.
Kesimpulan:
Memilih anti nyamuk yang tepat untuk si kecil harus memprioritaskan keamanan dan kenyamanan. Dengan pemilihan dan penggunaan yang tepat, orangtua dapat melindungi buah hati mereka dari gigitan nyamuk dan penyakit yang ditimbulkan.
