Anggaran Pendidikan Tertinggi, Bupati Gresik Minta Hasilkan Output Lulusan Berkualitas

oleh -275 Dilihat
3430d928 93e9 48d8 937d 60b19e2422c7
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di acara pelantikan pengurus PGRI Gresik masa bakti 2025–2030, serta pengukuhan Ibunda Guru. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co — Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan besarnya anggaran pendidikan yang digelontorkan pemerintah daerah dan mendesak agar pengelolaannya benar-benar fokus pada hasil yang konkret.

Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gresik masa bakti 2025–2030, serta pengukuhan Ibunda Guru, Rabu (23/7) di Kantor Bupati Gresik.

“Untuk rencana anggaran 2026 ini sedang dibahas dan proposalnya sudah ada di meja saya. Itu anggaran untuk pendidikan hampir sebesar 1 triliun 26 miliar. Sangat besar sekali. Logikanya itu APBD kita itu berapa, 3,9 triliun. Itu dibagi dua, pertama untuk operasional seperti bayar pegawai, listrik, air, dan lainnya. Lalu kemudian setelah itu diambil 1 triliun 26 miliar. Anggaran tertinggi, itu dinas pendidikan,” tegas Bupati Yani.

Ia menyampaikan bahwa sekitar 25–26 persen dari total APBD digelontorkan untuk sektor pendidikan, dan karenanya harus benar-benar menghasilkan dampak nyata. “Artinya kita harus bener-bener serius betul, output-nya itu apa. Output kelulusan kita ini apa yang kita cari,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan pentingnya keselarasan antara daerah dan pusat dalam menjalankan program, sekaligus menegaskan loyalitasnya terhadap agenda nasional.

“Kalian manut bupati saja cocok itu. Saya juga seperti itu, apa yang menjadi program presiden saya ikuti, apa yang menjadi konsen presiden kami laksanakan dan fokus. Paling enak ya ikut presiden, paling enak ya ikut pak bupati,” ucapnya.

Acara pelantikan turut mengukuhkan istri Bupati Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi, sebagai Ibunda Guru PGRI Kabupaten Gresik. Jabatan ini memiliki peran strategis, termasuk dalam upaya penurunan angka stunting di Gresik.

Ketua PGRI Jawa Timur Djoko Adi Walujo dalam sambutannya menyampaikan, “Saya titipkan PGRI kabupaten Gresik kepada bupati Yani, dan manuto saja sama pak bupati. Kalian manut pak bupati, dukung program-program yang digagas oleh pak bupati.”

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ibunda Guru PGRI yang baru dilantik, karena telah fokus dalam penurunan angka stunting. “Stunting adalah salah satu tugas yang diemban oleh seorang Ibunda Guru PGRI,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Gresik Beri Avita Prasetiya menyampaikan pentingnya guru beradaptasi dengan zaman. “Kemajuan zaman, perkembangan teknologi begitu pesat, namun apabila bapak/ibu guru semuanya dibawah naungan PGRI tidak mengembangkan kompetensi dan kemampuannya maka peran guru akan sedikit demi sedikit akan terkikis oleh perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik atas dukungan yang telah diberikan.

Sebelum sambutan para tokoh, acara diawali dengan pembacaan Surat Keputusan pengesahan pengurus PGRI dan Ibunda Guru oleh Sekretaris PGRI Jawa Timur, serta pembacaan pakta integritas oleh para pengurus yang dilantik.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.