KabarBaik.co – Angka stunting di Sidoarjo tercatat mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, persentase stunting naik dari 8,4 persen menjadi 10,6 persen.
Sekda Pemkab Sidoarjo Fenny Apridawati menyebut ada kenaikan angka stunting sebesar 2,2 persen. Meski demikian, jika dibandingkan dengan daerah sekitar, tren kenaikan di Sidoarjo dinilai masih lebih rendah.
“Di wilayah kabupaten ring satu sekitar kota, rata-rata kenaikannya mencapai lima hingga enam persen. Jadi meski angka kita naik, skalanya relatif lebih kecil,” ujar Fenny, Kamis (25/9).
Namun, kenaikan ini tetap menjadi perhatian serius bagi Pemkab Sidoarjo. Fenny menilai peningkatan angka stunting harus dijadikan momentum untuk memperkuat strategi penanganan agar kasus serupa tidak terus bertambah.
Apalagi, angka stunting akan masuk dalam indikator Human Capital Index (HCI) yang menjadi tolok ukur kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu daerah.
“Selain angka kematian balita, stunting menjadi indikator penting dalam penilaian HCI,” tambahnya.
Sebagai upaya percepatan, Pemkab Sidoarjo berkomitmen memperkuat edukasi gizi bagi ibu hamil, memperluas akses pangan sehat, serta meningkatkan layanan kesehatan anak. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka stunting dalam beberapa tahun ke depan.
“Masalah stunting tidak bisa hanya ditangani sektor kesehatan. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk pendidikan, pertanian, hingga infrastruktur dasar, agar anak-anak Sidoarjo tumbuh sehat dan produktif,” pungkas Fenny. (*)