KabarBaik.co – BPBD Kabupaten Kediri mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, hingga angin kencang berpotensi terjadi seiring perubahan cuaca yang dinilai semakin tidak menentu.
Kalaksa BPBD Kediri Stefanus Djoko Sukrisno menyebut fenomena peralihan musim hujan tiba lebih cepat dari perkiraan BMKG.
“BMKG memperkirakan musim hujan dimulai Oktober, tapi sejak Agustus ini sudah mulai terjadi hujan deras disertai angin kencang. Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada,” ujarnya, Sabtu (23/8).
Beberapa wilayah rawan banjir tercatat berada di Kecamatan Banyakan, Tarokan, dan Grogol. Sementara itu, daerah Mojo dan Semen berisiko longsor, sedangkan angin kencang hampir merata di sejumlah kecamatan, termasuk Kandat, Ngancar, Plemahan, Pare, Papar, dan Kayen Kidul.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah bersurat kepada Bina Marga Provinsi, Balai Besar Jalan Nasional, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk memangkas pohon-pohon di sekitar jalan raya. Tak hanya itu, BPBD juga menyiagakan personel selama 24 jam penuh serta aktif memberikan sosialisasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat.
“Setiap tahun kami menggelar pelatihan, mulai dari identifikasi ancaman, penanganan awal, hingga pemulihan pasca bencana. Kami juga mendorong desa-desa terdampak agar bisa cepat pulih melalui program jitu pasna (pengkajian kebutuhan pasca bencana),” tambah Stefanus.
Hingga saat ini, sebanyak 82 desa di Kabupaten Kediri sudah memiliki Tim Siaga Bencana. Ke depan, BPBD menargetkan pembentukan Desa Tangguh Bencana agar mampu mandiri dalam penanganan darurat maupun pemulihan.
BPBD juga meminta warga segera melaporkan jika terjadi pohon tumbang atau bencana lain. Apabila masih memungkinkan ditangani swadaya, masyarakat bisa melakukannya bersama-sama. Namun bila berisiko membahayakan, laporan dapat langsung disampaikan ke BPBD untuk penanganan lebih lanjut. (*)
