Apindo Dorong Adaptasi Hubungan Industrial di Era AI dan Otomatisasi

oleh -122 Dilihat
IMG 20251104 WA0031
(Kiri) Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, (Kanan) Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso,

KabarBaik.co – Perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi tantangan baru dalam dunia ketenagakerjaan dan hubungan industrial. Kondisi ini mengemuka dalam konferensi ke-11 Indonesian Conference yang digelar oleh Apindo Training Center bertajuk Menavigasi Dinamika Baru Hubungan Industrial di Era AI dan Ketahanan Pangan di Hotel Platinum Surabaya, Selasa (4/11).

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menegaskan bahwa perubahan global dan perkembangan teknologi menuntut dunia usaha dan tenaga kerja untuk beradaptasi dengan cepat.

“Kita menyadari bahwa dengan otomatisasi dan digitalisasi, dunia kerja sudah berubah. Jenis pekerjaan bergeser, begitu pula keterampilan yang dibutuhkan. Literasi digital kini menjadi hal yang sangat penting,” ujar Shinta.

Menurutnya, di tengah perubahan besar ini, penting bagi dunia usaha tidak hanya menyesuaikan diri, tetapi juga terus mendorong terciptanya lapangan kerja formal yang berkualitas. Ia menilai desentralisasi industri dan pelatihan tenaga kerja menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pemerataan ekonomi.

“Teknologi memang membawa efisiensi, tapi juga berdampak pada ketersediaan pekerjaan. Karena itu, kami di Apindo terus mendorong pelatihan keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan industri modern,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menghadapi dampak AI terhadap sektor ketenagakerjaan.

Ia menjelaskan, pembahasan mengenai tata kelola AI telah menjadi agenda utama di berbagai forum internasional seperti KTT ASEAN dan KTT APEC. Salah satu hasil yang penting adalah kesepakatan untuk mendorong penggunaan AI yang berpusat pada manusia atau human-centered AI.

“AI bukan hanya soal kecanggihan teknologi, tetapi harus membawa manfaat bagi manusia, menjunjung etika, keadilan, dan kesejahteraan,” kata Susiwijono.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus menyesuaikan kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan agar mampu menghadapi perubahan struktur industri yang semakin terdigitalisasi.

“Hampir semua sektor usaha kini mulai beralih menggunakan teknologi cerdas dan mesin yang kompleks. Ini tentu mengubah pola hubungan industrial, baik bagi pemberi kerja maupun pekerja. Karena itu, arah kebijakan ke depan akan mempertimbangkan keseimbangan antara efisiensi dan perlindungan tenaga kerja,” jelasnya.

Konferensi ini menjadi wadah penting bagi dunia usaha, pemerintah, dan akademisi untuk berdiskusi dan menyusun langkah konkret menghadapi era otomatisasi dan digitalisasi yang kian cepat. Apindo berharap kolaborasi lintas sektor dapat memastikan transformasi industri yang inklusif, produktif, dan berkeadilan sosial.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.