KabarBaik.co – Setelah sempat tertunda, tim penyelam dari kesatuan Kopaska Armada II melakukan penyelaman di Selat Bali, Senin (7/7). Namun dalam prosesnya 5 tim penyelam yang dikerahkan gagal mencapai titik koordinat lokasi diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
Tim tersebut gagal ke lokasi tujuan karena terkendala derasnya arus laut. Penyelam yang sudah berada di bawah air bahkan terseret hingga ratusan meter.
Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya mengatakan lokasi benda diduga bangkai kapal bergeser sekitar 1.200 – 1.500 meter dari lokasi hilang kontak. Lokasi itu menjadi titik tujuan dalam penyelaman.
Sebelumnya disebut bila lokasi benda itu berada di kedalaman 40 – 60 meter di bawah laut.
Namun ketika baru mencapai di kedalaman 12 meter penyelam terseret arus hingga sejauh 500 meter.
“Rekan-rekan penyelam sudah mencoba menurunkan marking pada posisi tersebut mulai menyelam dan sudah mencapai kedalaman 12 meter. Namun arus begitu kencang sehingga bergeser sampai 100 yard atau sekitar 500 meter keselatan,” kata Alit.
Ia akan melakukan evaluasi lanjutan dari hasil proses penyelaman yang dilakukan hari ini. Untuk selanjutnya ia meminta agar diberikan fasilitas platform untuk tander atau pengait agar bisa mencapai lokasi yang dituju.
“Kami akan koordinasikan dengan Basarnas dan KSOP, supaya support salah satu platform yang bisa didrop angker kan disini untuk tender kita atau pengait kita sebelum menyelam,” imbuhnya.
Salah seorang penyelam dari kesatuan kopaska armada 2 Serda Feri Ardiansyah mengaku tidak ada masalah jarak pandang, namun arus yang terlalu kencang membuat penyelam sulit mencapai dasar.
“Untuk visibility, untuk penglihatan masih bagus antara 1 sampai 3 meter untuk arusnya terlalu kencang. Tadi masih di kedalaman 12 meter,” katanya.
