KabarBaik.co – Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengungkap penyebab 112 siswa MAN 1 Banyuwangi mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (22/10) lalu.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa dua menu, yakni ayam bumbu merah dan tumis sawi, terdeteksi mengandung bakteri yang memicu gangguan pencernaan.
“Hasil uji laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) memang negatif patogen. Namun pada menu ayam bumbu merah ditemukan bakteri Streptococcus porcinus, sedangkan pada tumis sawi terdeteksi Klebsiella oxytoca. Itu yang menyebabkan siswa mengalami sakit perut,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, Senin (27/10).
Ia juga menyampaikan bahwa pengujian terhadap sampel air tidak menunjukkan tanda kontaminasi bakteri E.coli, sehingga air dianggap aman. Meski begitu, Dinkes tetap mengirim sampel tambahan ke dua laboratorium lain untuk memastikan hasil lebih akurat, yakni ke Laboratorium Balai Karantina Kesehatan dan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur.
“Hasil yang keluar baru dari Labkesda. Untuk dua laboratorium lainnya kami masih menunggu,” terangnya.
Dari analisa sementara, Dinkes menilai bahwa bahan makanan untuk dua menu tersebut telah mengalami kerusakan sejak sebelum dimasak. Hal itu memicu proses toksinasi dan perkembangan bakteri yang menyebabkan gejala keracunan.
Sebagai bahan evaluasi, Dinas Kesehatan telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada pengelola dapur MBG. Salah satunya mewajibkan pemeriksaan bahan makanan secara ketat sebelum produksi, serta melarang dapur membuat stok bumbu dalam jumlah banyak dan menyimpannya terlalu lama.
“Bumbunya harus dibuat seperlunya saja. Jangan menimbun bumbu di lemari es karena itu dapat memicu toksinasi,” tegas Amir.
Akibat peristiwa tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara aktivitas produksi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyuplai makanan untuk MAN 1 Banyuwangi. Penghentian produksi berlaku sejak Sabtu (25/10) dan akan dicabut setelah seluruh catatan perbaikan dinyatakan tuntas.
“Produksi akan kembali diizinkan setelah ditinjau ulang dan dinyatakan laik,” ujar Amir.
Sementara itu, terkait dugaan keracunan MBG di SMPN 3 Kalipuro dan SMA NU Gombengsari, Amir menyebut proses investigasi masih berjalan.
“Untuk yang di Kalipuro masih kami lakukan investigasi,” pungkasnya.






