Badan Dipenuhi Luka, Santri Asal Banyuwangi Meninggal Dunia di Ponpes Kediri

oleh -171 Dilihat
Keluarga saat menunjukkan foto almarhum

kabarbaik.co – Cerita kedatangan santri Banyuwangi BBM (14) yang meninggal di salah satu ponpes di Kecamatan Mojo, Kediri disambut jerit tangis keluarga.

Keluarga yang berada di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tak kuasa melihat jenazah Balqis yang sangat mengenaskan.

Dipenuhi luka disertai darah yang masih merembes membasahi kafan. Bahkan dada korban dikabarkan bolong. Oleh karenanya keluarga menduga Balqis meninggal karena disiksa di Ponpes.

Kakak korban, Mia Nur Khasanah menceritakan kedatangan jenazah adiknya itu. Kata Mia, Jenazah tiba pada Sabtu (24/2/2024) malam lalu.

Kabar yang diterima dari pihak ponpes semula disebutkan Balqis meninggal dunia karena terjatuh dari kamar mandi.

Baca juga:  Polresta Banyuwangi Kerahkan Ratusan Personel Pengamanan Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemilu 2024

Mendengar kabar itu, Mia yang tengah berada di Bali, langsung cepat-cepat pulang.

“Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali,” kata Mia, Senin (26/2/2024).

Mia menyebut jenazah tiba pada Sabtu malam. Setelah jenazah dikeluarkan dari mobil, di situ lah kecurigaan keluarga mulai muncul.

Keluarga menilai kematian putra bungsu dari 3 bersaudara ini tak lazim. Sebab, darah terus mengucur dari keranda. Berawal dari itulah kemudian keluarga meminta jasad korban dibuka.

Baca juga:  Kebakaran Kandang Ayam di Banyuwangi, Pemilik Rugi Ratusan Juta

Permintaan keluarga awalnya sempat dirintangi oleh FTH, sepupunya, yang ikut mengantarkan korban bersama rombongan pesantren yang berjumlah empat orang, lima orang termasuk FTH.

“Kata sepupu saya, jenazahnya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Disitu perasaan saya dan ibu campur aduk,” ungkap Mia.

Desakan keluarga ditambah tetangga yang ikut menyambut kedatangan jenazah korban tak mampu ditolak FTH termasuk pihak pesantren. Hingga kemudian terperangah pihak keluarga melihat kondisi jenazah korban.

Baca juga:  Bandara Dhoho Siap Layani Pemudik, Ini Bocoran dari Bu Khofifah

“Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya,” tambah Mia.

Mia menambahkan, tak hanya luka tersebut sejumlah luka sundutan rokok terlihat di kaki korban. Jumlahnya lebih dari satu. Termasuk satu luka pada dada yang menurutnya seperti berlubang.

Karena dinilai janggal, keluarga kemudian melaporkan insiden ini ke polisi. Kasus ini pun masih didalami oleh pihak kepolisian.(ikhwan)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.