Banyuwangi Bidik Swasti Saba Wistara Keenam, Bupati Paparkan 9 Strategi Kabupaten Sehat

oleh -71 Dilihat
IMG 20250811 WA0027
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani ketika memaparkan 9 tatanan kabupaten sehat kepada tim penilai KKS.

KabarBaik.co – Pemkab Banyuwangi tengah berupaya meraih gelar Swasti Saba Wistara yang ke-enam. Gelar itu adalah predikat tertinggi bagi daerah yang berhasil menciptakan kondisi daerah yang bersih, nyaman, aman dan sehat.

Sebagai tahapan lanjutan, Bupati Banyuwangi memaparkan 9 strategi tatanan Kabupaten Sehat di hadapan tim penilai Kabupaten/Kota Sehat. Pemaparan itu menjadi erifikasi lanjutan ini menjadi tahap penting dalam penilaian penghargaan Swasti Saba Wistara.

Kegiatan verifikasi lanjutan tersebut dipimpin oleh Ketua Tim Verifikasi KKS Pusat, Anugerah, dengan diikuti berbagai unsur. Seperti tim pembina KKS Provinsi Jatim, Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono; Plh. Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo; Ketua Forum Banyuwangi Sehat, Soekardjo; Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Anna Mujiono; serta segenap OPD terkait.

Dalam paparannya, Ipuk menjelaskan bahwa Kabupaten Banyuwangi telah lima kali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Sehat Tingkat Nasional. Dua kali di antaranya (tahun 2019 dan 2021), Banyuwangi berhasil meraih predikat tertinggi sebagai Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara. Tahun ini Banyuwangi kembali dipilih untuk mengikuti verifikasi lanjutan.

“Tahun ini kita targetkan bisa kembali meraih Swasti Saba Wistara,” kata Ipuk.

Oleh karena itu, Pemkab terus melakukan berbagai inovasi, terutama pada 9 tatanan yang menjadi kunci terwujudnya kabupaten sehat.

Sembilan tatanan tersebut meliputi: Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri; Permukiman dan Fasilitas Umum; Satuan Pendidikan; Tatanan Pasar; Perkantoran dan Perindustrian; Lalu Lintas; Pariwisata; Perlindungan Sosial; serta Penanggulangan Bencana.

Ipuk pun memaparkan berbagai inovasi yang digulirkan pemkab pada setiap tatanan tersebut. Misalnya, pada tatanan Masyarakat Sehat Mandiri, pemkab berupaya mengubah paradigma masyarakat “sakit” ke “sehat” melalui Mall Orang Sehat.

“Kami mendorong masyarakat untuk ke puskesmas tidak hanya saat sakit. Saat sehat pun mereka bisa berkonsultasi masalah kesehatannya ke puskesmas. Sehingga jika ada potensi sakit bisa segera diantisipasi,” terang Ipuk.

Selain itu, Banyuwangi juga membuat program Puskesmas Asuhan Spesialistik (PAS) yang melibatkan 38 dokter spesialis Obgyn dan dokter spesialis anak untuk mengampu puskesmas.

“Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM di puskesmas. Dengan demikian pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di Puskemas juga semakin berkualitas,” kata Ipuk.

Program pendampingan tersebut juga diharapkan mampu menguatkan jejaring antar fasilitas layanan kesehatan dari hulu hingga hilir.

Pada tatanan Pasar Sehat, pemkab juga banyak membuat inovasi. Salah satunya, melakukan pembatasan pendirian pasar modern baru berjejaring. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberadaan toko kelontong dan pasar tradisional agar tetap eksis.

Berbagai inovasi Banyuwangi tersebut, mendapatkan apresiasi positif dari tim verifikasi pusat. Tim verifikator juga mengapresiasi semangat dan komitmen Pemkab Banyuwangi dalam membangun kabupaten yang sehat.

“Sinergi lintas sektornya sangat kuat. Semoga kerja keras semuanya bisa membawa Banyuwangi meraih predikat Swasti Saba Wistara,” kata Ketua Tim Verifikasi Pusat, Anugerah.

Dalam proses verifikasi tersebut, tim pusat juga memberikan sejumlah masukan terhadap kelengkapan dokumen pelaporan.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.